Desa Citepok

Desa Citepok merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Paseh. Lokasinya berada di bagian paling selatan wilayah Kecamatan Paseh dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Situraja. Jarak dengan ibu kota kecamatan sekitar 3 km. Desa Citepok memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi desa swakarsa.

Sebelum menjadi desa, Citepok merupakan sebuah Rukun Kampung yang berada di wilayah Desa Haurkuning yang terangkum dalam wilayah Kecamatan Cimalaka dan terdiri dari beberapa kampung diantaranya kampung Babakan Domba, Kampung Kebon Kalapa, Kampung Kebon Jambe, Kampung Citepok, Kampung Babakan Citepok dan Kampung Cindeng. Berawal dari keinginan masyarakat yang ingin pelayanan pemerintah yang lebih dekat, lebih efektif dan lebih efisien. Maka, pada awal tahun 1984 dibentuklah panitia pemekaran desa dan pada waktu itu juga langsung mengajukan permohonan pemekaran desa kepada pemerintah kabupaten. Dan pada tanggal 22 Februari 1984 Citepok resmi menjadi sebuah desa dan masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Cimalaka. Pada tahun 1993 ketika Kecamatan Cimalaka dimekarkan menjadi Kamantren, Desa Citepok masuk ke wilayah Kamantren Cimara. Pada bulan Juni tahun 2002 terjadi pemekaran wilayah kecamatan yang mana sejak saat itu Desa Citepok termasuk dalam wilayah Kecamatan Paseh.

Secara topografi, bentang wilayah Desa Citepok berupa dataran dengan lereng. Ketinggian wilayah kantor desa setinggi 375 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, wilayah Desa Citepok terdiri atas dua dusun dan terbagi ke dalam empat RW serta 10 RT. Secara geografis, Desa Citepok berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Haurkuning di sebelah utara, Desa Haurkuning dan Desa Cipandanwangi Kecamatan Cisarua di sebelah barat, Desa Sukatali dan Desa Situraja Utara (keduanya berada di Kecamatan Situraja) di sebelah selatan, Desa Malaka Kecamatan Situraja di sebelah timurnya.

Berdasarkan data Potensi Kecamatan Paseh tahun 2013, luas wilayah Desa Citepok sebesar 212 hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yaitu sebagai lahan pesawahan seluas 122,39 hektar, sebagai lahan perumahan dan pemukiman seluas 17,3 hektar. Sisanya seluas 72,31 hektar digunakan sebagai lahan lainnya seperti perkebunan, lahan pekuburan, dan peruntukan lainnya.

Berdasarkan data Pendataan PODES tahun 2014, jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Citepok sebanyak 1.601 orang. Rinciannya sebanyak 81 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 789 orang perempuan. Jumlah kepala keluarnganya sebanyak 545 KK. Kepadatan penduduk Desa Citepok sebesar 755 orang per km luas wilayahnya.

Berdasarkan data Potensi Kecamatan Paseh 2013, sebagian besar penduduk Desa Citepok bekerja di sektor pertanian. Sebagian lainnya bekerja di sektor perdagangan, konstruksi dan industri serta jasa/transportasi. Hasil pertanian utamanya berbanding lurus dengan penggunaan lahan sebagai lahan pesawahan, yaitu padi. Selain menghasilkan padi, sektor pertanian di Desa Citepok juga menghasilkan ubi kayu. Sementara perkebunan Desa Citepok menghasilkan pepaya, jambu biji, pisang, rambutan, salak, mangga, nangka, dan dukuh. Yang bergerak di sektor industri, terutama industri pengolahan makanan menghasilkan produk makanan tradisional rangginang, emping melinjo serta olahan dari budidaya jamur tiram.

Berkaitan dengan seni budaya, di Desa Citepok terdapat beberapa jenis kesenian yang masih bisa dijumpai seperti Calung, Dogdog, Degung dan Qasidah. Walau demikian kondisinya saat ini memperihatinkan karena kurangnya regenerasi. Budaya yang masih bisa dijumpai dan menjadi tradisi semenjak jaman dahulu diantaranya adalah Tradisi Ngaruat Lembur, Tradisi Hajat tujuh Bulan, Tradisi Numbal Bumi, dan lain-lain. Ada juga tradisi Mupu Lauk.

Sementara di sektor wisata, tidak ada tempat pariwisata khusus yang terdapat di Desa Citepok ini. Yang perlu dikembangkan mungkin adalah Wisata Mata Air Cicaneang bersama Desa Haurkuning.

(Dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang dan KKNM Unpad 2012)