Kampung Lebak Muncang Dusun Ancol menjadi salah satu wilayah di Desa Karangpakuan yang terbebas dari genangan air bendungan Jatigede. Hanya saja, wilayahnya dikelilingi oleh genangan air bendungan kecuali di arah barat yang menjadi akses dengan wilayah lainnya di Kecamatan Darmaraja. Genangan air yang mengelilingi wilayah kampung ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Lebak Muncang untuk dijadikan tempat wisata. Salah satu tempat yang dijadikan objek wisata di Kampung Lebak Muncang ini adalah Pasir Tugaran.
Wisata Pasir Tugaran terletak di pesisir barat bendungan Jatigede, tepatnya di sebelah utara Kampung Lebak Muncang. Sebelum dijadikan tempat wisata dan tentunya sebelum digenangi air bendungan, tempat ini merupakan areal pesawahan dan perkebunan warga. Ketika wilayah yang lebih rendahnya digenangi air, pesisir Pasir Tugaran ini dijadikan objek wisata oleh warga masyarakat setempat secara swadaya. Sebagai salah satu wisata yang mengandalkan objek bendungan Jatigede, Wisata Pasir Tugaran tidak lepas dari wisata yang berkaitan dengan air atau wisata air. Terkait namanya, Pasir Tugaran diambil dari nama tempat dimana wisata tersebut berlokasi.
Wisata Pasir Tugaran menyajikan pemandangan bendungan Jatigede yang akan memanjakan pengunjungnya. Pengunjung Wisata Pasir Tugaran bisa melihat muka bendungan Jatigede. Sehingga bisa dijadikan tempat untuk berfoto ria baik sendiri (selfie) maupun bersama-sama (wefie). Untuk memperjelas panorama bendungan Jatigede, di sini dibangun menara yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk melihat ke arah yang lebih jauh. Menara yang terbuat dari bambu dan memiliki ketinggian tujuh meter ini bisa dinaiki oleh pengunjung dengan maksimal lima orang dewasa dalam satu waktu. Dari atas menara ini, pengunjung bisa melihat bangunan bendungan Jatigede dengan lebih jelas.
Berdasarkan penuturan penggagasnya, menara ini dinamakan Menara Pantau Jodoh. Tapi bukan berarti dari menara ini bisa melihat jodoh pengungjung, nama ini diambil lebih kepada filosofinya. Jodoh di sini memiliki cakupan arti yang luas, seperti cita-cita, pekerjaan atau yang lainnya. Sehingga pengunjung yang melihat ke arah bendungan Jatigede dari menara ini akan takjub bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Makna lainnya, setiap langkah yang dilakukan manusia harus optimis, yang dibuktikan oleh bahu-membahunya warga di sekitar Pasir Tugaran untuk membangun menara ini. Dan yang lebih penting lagi, Menara Pantau Jodoh ini bisa dijadikan ciri khas atau ikon Wisata Pasir Tugaran.
Selain menyajikan pemandangan bendungan Jatigede dari pesisir, Wisata Pasir Tugaran juga akan memanjakan pengunjung dengan cara mengarungi air bendungan Jatigede. Bagi pengunjung yang ingin berlayar ke tengah bendungan Jatigede tersedia perahu yang bisa disewa. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp 15.000 untuk bisa berlayar ke tengah bendungan Jatigede dalam satu kali putaran. Perahu yang disewa pengunjung akan berlayar hingga mengelilingi Gunung Surian. Di Gunung ini pengunjung bisa turun atau sekedar melihat-lihat penghuni hutan di Gunung Surian dengan tidak meninggalkan perahu.
Bagi yang memiliki hobi memancing, di Pasir Tugaran juga tersedia spot memancing yang bagus. Ini dikarenakan sebelum terendam air bendungan daerah sekitarnya merupakan lahan yang dirimbuni pohon bambu. Ketika digenangi air, kawasan yang dirimbuni pohon bambu ini menjadi sarang ikan seperti gabus dan hampala. Ditambah lagi dengan lingkungannya yang masih asri belum terkontaminasi oleh berbagai limbah seperti sampah, eceng gondok, dan keramba. Sehingga menambah sensasi dalam memancing ikan penghuni bendungan Jatigede yang sebelumnya menghuni Sungai Cimanuk. Jika ingin lebih asyik lagi memancingnya, pemancing bisa menyewa perahu agar bisa memancing lebih ke tengah bendungan Jatigede.
Di sini juga sedang dikembangkan kawasan peternakan domba garut. Sehingga pengunjung bisa melihat proses pemeliharaan domba garut lebih dekat dan bertanya atau berkonsultasi terkait pembudidayaan domba garut tersebut. Lebih jauhnya lagi pengunjung bisa ikut terlibat di dalamnya, seperti halnya dalam mencari rumput untuk pakan domba dengan cara menyeberangi air bendungan menggunakan perahu atau rakit.
Bagi pengunjung yang ingin makan, di Wisata Pasir Tugaran juga terdapat berbagai warung atau saung makanan. Saung makanan yang menyajikan berbagai jenis makanan yang bisa dipilih oleh pengunjung. Di saung-saung tersebut tersedia berbagai jenis makanan tradisional khas warga setempat seperti karedok, pepes ikan, nasi liwet, dan lainnya.
(Sumber: dari berbagai sumber termasuk Sumedang Online dan Spot Mancing)
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |
Wisata selfie/wefie |
Wisata mancing, pemancingan terapung |
Perahu Wisata |
Wisata kuliner |
Kawasan peternakan domba garut |
Arena permainan anak |