Desa Pakualam merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Darmaraja. Letaknya berada di bagian paling utara wilayah Kecamatan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Cisitu di bagian utara dan Kecamatan Jatigede di bagian timurnya. Dilihat dari posisinya, wilayah Desa Pakualam berada di sebelah barat daya bendungan Jatigede dan bagian timurnya berbatasan langsung dengan Sungai Cimanuk yang berada di genangan bendungan Jatigede. Tidak mengherankan jika sebagian wilayah Desa Pakualam sebagian menjadi genangan bendungan Jatigede ini.
Berdasarkan data Potensi Desa 2013 yang dikutip oleh BPS Kabupaten Sumedang, Desa Pakualam memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarsa. Secara topografis, wilayah Desa Pakualam memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa pedataran dengan ketinggian wilayah tempat kantor desa berada sekitar 258 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Pakualam dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Cigintung dan Desa Pajagan (kedua berada di Kecamatan Cisitu) di sebelah utaranya, Desa Jemah Kecamatan Jatigede dan Desa Cipaku di sebelah timurnya, Desa Cipaku dan Desa Karangpakuan di sebelah selatan dan Desa Cisitu Kecamatan Cisitu di sebelah baratnya.
Secara administratif, wilayah Desa Pakualam terdiri atas dua Dusun, empat Kampung dan delapan Rukun Warga serta 24 Rukun Tetangga. Dusun yang pertama yaitu Dusun Cilembu yang terbagi menjadi RW 01 – RW 05 serta RT 01 – RT 17. Dusun keduanya adalah Dusun Cisema yang terbagi menjadi RW 06 – RW 08, terdiri dari RT 18 – RT 24.
Berdasarkan data yang disajikan blog KKNM Unpad di Pakualam tahun 2013, luas wilayah Desa Pakualam sebesar 477 hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan yaitu digunakan sebagai lahan pesawahan seluas 150 hektar. Yang lainnya digunakan sebagai lahan perkebunan atau ladang seluas 99 hektar, tanah negara seluas 160 hektar. Sisanya merupakan lahan pekarangan dan pemukiman seluas 39 hektar dan lahan pangangonan seluas 27 hektar. Luas pesawahannya sendiri terbagi ke dalam dua jenis yaitu yang diairi dengan menggunakan irigasi seluas 120 hektar. Sementara 30 hektar tidak menggunakan pengairan irigasi.
Sementara berkaitan dengan jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Pakualam, berdasarkan data Potensi Desa tahun 2014 yang disajikan oleh BPS Kabupaten Sumedang sejumlah 1.899 orang. Rinciannya sebanyak 951 orang laki-laki ditambah 948 orang perempuan.
Berdasarkan Potensi Kecamatan Darmaraja tahun 2013 yang disajikan BPS Kabupaten Sumedang, sebagian besar penduduk Desa Pakualam bergerak di bidang pertanian. Ini berbanding lurus dengan penggunaan lahan di Desa Pakualam yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian baik pesawahan maupun ladang. Sebanyak 751 orang bergerak di sektor ini. Yang lainnya bergerak di bidang jasa, perdagangan, transportasi dan industri serta konstruksi. Sebagaimana wilayah lainnya di wilayah Kecamatan Darmaraja, Desa Pakualam menghasilkan padi sebagai produk utama sektor pertanian. Produk pertanian yang dihasilkan Desa Pakualam lainnya yaitu ubi kayu, kedelai, kacang hijau, ubi jalar, kacang tanah. Ada juga produk sayuran yang dihasilkan petani di Desa Pakualam diantaranya kacang panjang, cabai, mentimun, dan tomat. Sementara lahan perkebunan warga di Desa Pakualam menghasilkan buah-buahan dari jenis rambutan, mangga, dan sawo. Selain pertanian, ada juga warga Desa Pakualam yang bergerak di bidang peternakan dengan memelihara ternak seperti ayam kampung, itik, entog, kambing, domba, sapi, kerbau, dan kuda.
Bekaitan dengan seni budaya, di Desa Pakualam masih terjaga beberapa jenis kesenian tradisional. Ada beberapa kelompok kesenian yang masih memelihara seni tradisi diantaranya Seni Kuda Renggong, Seni Singa Depok dan Seni Jaipongan. Sementara bidang wisata di Desa Pakualam, belum banyak potensi wisata yang tergali. Wisata yang sudah ada adalah wisata religi dengan adanya Situs Puncak Damar. Potensi lainnya sementara ini sedang digali yang berkaitan dengan bendungan Jatigede. Dengan adanya bendungan Jatigede diharapkan bisa memunculkan berbagai potensi wisata baik wisata air maupun wisata kuliner. Yang sementara ini sedang digarap oleh Perum Perhutani adalah wisata alam di Puncak Damar.
*Catatan: data sebelum tergenang bendungan Jatigede
(Sumber: BPS Kabupaten Sumedang dan KKNM Unpad)
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |