Desa Leuwihideung

Desa Leuwihideung merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Darmaraja. Lokasinya berada di bagian timur wilayah kecamatan dan berbatasan dengan Kecamatan Wado, tepatnya di sungai Cimanuk. Jarak dengan ibu kota kecamatan sekitar 3 km. Desa Leuwihideung memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarsa.

Secara topografis, Desa Leuwihideung memiliki bentang permukaan tanah berupa dataran dengan ketinggian kantor desa sekitar 242 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, wilayah Desa Leuwihideung meliputi Kampung Nangkod, Nangewer, Lameta, Leuwiloa, Citapen dan Kampung Cihideung, dan terdiri atas 4 RW dan 17 RT. Dan secara geografis, wilayah Desa Leuwihideung dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Cibogo di sebelah utara, Desa Sukaratu dan Desa Jatibungur di sebelah barat, Desa Sukamenak di sebelah selatan dan Desa Padajaya Kecamatan Wado di sebelah timurnya.

Berdasarkan data Potensi Desa tahun 2014, jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Leuwihideung sebanyak 1.690 orang. Rinciannya sebanyak 849 orang laki-laki ditambah 841 orang perempuan.

Berkaitan dengan mata pencahariannya, sebagian besar penduduk Desa Leuwihideung bekerja di bidang pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani. Disusul kemudian di bidang jasa dan perdagangan, serta transportasi. Bidang pertanian menjadi mayoritas sebagaimana penggunaan lahan sebagai lahan pesawahan yang mencapai 128 hektar. Hasil pertanian yang utama adalah padi yang dihasilkan lahan pesawahan. Hasil pertanian lainnya adalah jagung, ubi kayu, kedelai, ubi jalar dan kacang tanah.

Berdasarkan sejarah, wilayah Desa Leuwihideung merupakan wilayah yang menjadi cikal bakal Kerajaan Sumedang Larang yaitu Kerajaan Tembong Agung. Tidak heran jika di wilayah Desa Leuwihideung ditemukan banyak situs peninggalan terutama situs makam keramat. Beberapa situs keramat yang terletak di Desa Leuwihideung adalah Situs Sawah Jambe yang merupakan bekas gudang senjata Kerajaan Tembong Agung, Situs Pasir Limus, Situs Nangkod, Situs Betok, Situs Muhara, Situs Lameta, Situs Nangewer, Situs Leuwiloa, Situs Tembong Agung yang merupakan bekas Alun-alun Kerajaan Tembong Agung, dan Situs Marongpong. Tidak heran jika Desa Leuwihideung menjadi tempat tujuan bagi banyak peziarah.

Ke depannya, jika bendungan Jatigede benar-benar digenangi, Desa Leuwihideung merupakan salah satu desa dari lima desa (informasi sebelumnya enam desa) yang tergenang seluruh wilayah desanya. Jadi, ke depannya ada kemungkinan Desa Leuwihideung akan menghilang, tenggelam oleh bendungan Jatigede.

(Dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang)