Akses Lokasi

  • Akses Jalan Kaki
    Akses Sepeda
    Akses Sepeda Motor
    Akses Mobil Pribadi
    Akses Angkutan Umum
    Akses Mobil Bus
  • Berada di pinggir jala raya Buahdua
  • Bisa diakses menggunakan berbagai jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat
  • Dilewati Angkutan Umum Sumedang - Buahdua

Share & Like

Peta Lokasi

Foto Utama

Desa Buahdua merupakan sebuah desa yang berada di wilayah kecamatan dengan nama yang sama, Kecamatan Buahdua. Lokasinya berada di dekat pusat kecamatan Buahdua dengan jarak sekitar 500 meter ke arah tenggara. Posisisnya berada di sebelah utara kaki Gunung Tampomas.

Berkaitan dengan nama Buahdua sendiri, sebagaimana dicutat oleh blog Tentang Aku, Kamu, dan Semuanya, tidak bisa dilepaskan dengan perjalanan panjang sejarah Kerajaan Sumedang. Ketika Sumedang menjadi persinggahan bagi bala tentara Mataram yang melakukan penjelajahan ke Batavia, Rd. Kartadibrata Kusumahdinata IV (Keturunan Raja Sumedang Larang) sebagai pimpinan Sumedang mengangkat putranya, Raden Agus Salam menjadi Cutak, yang ditugaskan memimpin pasukan protokoler, sebagai penerima tamu rombongan Kerajaan Mataram. Bala tentara Mataram yang datang ini ditempatkan di wilayah sebelah utara Gunung Tampomas. Jumlah bala tentara yang datang ternyata di luar dugaan, dari asalnya hanya 200-an orang menjadi 2000-an orang. Sehingga menyulitkan dalam pengaturannya terutama penyediaan makanan.

Berkat usaha keras Rd. Agus Salam dengan kemampuan metarasional, penyiapan makanan untuk menjamu rombongan bisa berjalan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Bahkan ketika rombongan bala tentara Mataram meninggalkan Buahdua, bisa memberikan bingkisan makanan untuk perbekalan perjalanan menuju Batavia. Kejadian ini dinilai sebagai keberhasilan Rd. Agus Salam. Sehingga beliau dikenal orang yang ahli dalam membagikan makanan atau istilahnya dikenal dengan nama Juru Duum atau Malandang. Nama Malandang sendiri dipakai sebagai nama Dusun dan tempat pemakaman Rd. Agus Salam. Mulai saat itu, kawasan kekuasaan Rd. Agus Salam menjadi daerah penyeuseupan (tempat mengisap) bagi penduduk dalam hal kesuburan. Tempat panyeuseupan ini dianalogikan sebagai buah dada. Supaya lebih sopan, nama buah dada diganti dengan nama Buahdua. Dan saat ini nama Buahdua dijadikan nama Desa sekaligus Kecamatan.

Berdasarkan data Profil Kecamatan Buahdua tahun 2013, Desa Buahdua memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swadaya. Sementara secara topografi, Desa Buahdua memiliki bentang permukaan tanah berupa dataran. Ketinggian wilayah dimana kantor desa berada sekitar 319 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Buahdua dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Gendereh di sebelah utara, Desa Panyindangan di sebelah timur dan sebelah selatannya, Desa Bojongloa dan Desa Citaleus di sebelah baratnya. Dan secara administratif, Desa Buahdua terdiri atas 12 RW serta 42 RT.

Masih bersumber dari data yang sama, Desa Buahdua memiliki luas wilayah sebesar 475 hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan. Salah satunya dipergunakan sebagai lahan pertanian baik lahan basah maupun lahan kering. Luas lahan pertanian berupa pesawahan sebesar 47,79 persen atau sekitar 227 hektar, dan lahan pertanian berupa ladang dan huma sebesar 43,79 persen atau sekitar 208 hektar. Sisanya sebesar 8,42 persen atau seluas 40 hektar dipergunakan sebagai lahan pekarangan dan pemukiman.

Sementara jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Buahdua pada tahun 2013 sebanyak 3.926 jiwa. Rinciannya sebanyak 1.957 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sejumlah 1.969 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarganya sebanyak 1.271 KK. Kepadatan penduduk Desa Buahdua sebesar 826,52 orang untuk tiap kilometer dari luas wilayahnya.

Berkaitan dengan mata pencahariannya, sebagian besar penduduk Desa Buahdua bekerja di sektor pertanian. Ini tidak mengherankan karena peruntukan lahannya yang sebagian besar dipergunakan sebagai lahan pertanian. Sebagian kecil penduduk Desa Buahdua aya yang bekerja di sektor perdagangan, konstruksi, transportasi dan jasa.

Lahan pertanian terutama pesawahan di Desa Buahdua menghasilkan produk utama berupa padi. Di samping padi, lahan pertanian di Desa Buahdua juga menghasilkan produk lainnya berupa ubi kayu, kedelai, dan cabai besar. Tak ketinggalan juga ada beberapa produk berupa buah-buahan seperti alpukat, mangga, pisang dan petai. Sektor industri rumahan yang ada di Desa Buahdua diantaranya adalah industri pengolahan makanan dan pengolahan kayu.

Bidang seni budaya, di Desa Buahdua terdapat beberapa jenis kesenian tradisional yang masih dipelihara. Diantaranya adalah seni Kuda Renggong dan seni Tari. Dan sektor wisatanya yang bisa ketengahkan adalah wisata ziarah ke makam Rd Agus Salam lebih dikenal dengan makam Eyang Malandang.

(Sumber: dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang dan Tentang Aku, Kamu, dan Semuanya)

/
Jalan Raya Buahdua - Sumedang No. 61 Sumedang
Desa Buahdua