Rumah Buhun merupakan sebuah nama yang diberikan kepada sebuah rumah yang berlokasi di Desa Sekarwangi yang di dalamnya terdapat berbagai koleksi yang berkaitan dengan peralatan budaya dan kesenian. Rumah Buhun ini didirikan berkaitan dengan pelestarian budaya Sunda sehingga berfungsi untuk melestarikan budaya Sunda yang berbentuk peralatan dan kesenian.
Rumah Buhun ini didirikan atas prakarsa Bapak Ir. Nanang bersama dengan Bapak Kusnadi sebagai Kepala Desa Sekarwangi pada waktu itu, Mpah Andang dan Bapak Yaya Kuswaya. Sementara waktunya sendiri, Rumah Buhun didirikan pada tanggal 20 September 2010. Untuk tahap awal Rumah Buhun ini diisi oleh barang-barang yang merupakan koleksi pribadi Bapak Nanang dan titipan masyarakat Desa Sekarwangi. Barang-barang yang menjadi koleksi Rumah Buhun ini diantaranya adalah dua set kursi antik, televisi dan radio lama, kamar tidur lama lengkap dengan kelambu dan peralatan makan lama. Sebagian koleksi peralatan tersebut ada yang digunakan sehari-hari seperti gelas yang terbuat dari batok kelapa dan lampu minyak. Begitu juga dengan peralatan yang biasanya digunakan dalam upacara adat seperti lisung dan bokor. Sementara sebagian yang lainnya disimpan sebagai inventaris.
Selain untuk menyimpan berbagai peralatan dan kesenian, Rumah Buhun Desa Sekarwangi juga menjadi tempat untuk melaksanakan kegiatan kesenian tutunggulan. Ibu-ibu setempat biasa melaksanakan latihan seni tutunggulan di pekarangan Rumah Buhun ini. Pemain tutunggulan yang jumlahnya 12 sampai 20 orang memainkan musik menggunakan lisung atau alat penumbuk padi secara bergantian. Lima orang untuk satu kali main. Beberapa lagu bisa dimainkan menggunakan suara seni tutunggulan ini. Salah satunya adalah lagu Rampatkaca. Seni Tutunggulan ini menjadi pengisi pada acara kebudayaan yang dilaksanakan di Desa Sekarwangi yaitu Gebyar Sekarwangi.
Ke depannya, pemrakarsa berharap agar kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Buhun ini bukan hanya seni tutunggulan saja, namun bisa ditambah dengan seni lainnya seperti seni beluk dan pantun. Sementara koleksi peralatannya juga bisa bertambah dari yang sudah ada.
(Sumber: KKNM Unpad Sekarwangi)
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |
Wisata Budaya |