Kampoeng Kawangi (ditulis juga Kampung Kawangi) merupakan penamaan untuk sebuah rumah adat Sunda yang berlokasi di Dusun Talun Desa Pasigaran Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Rumah ini berupa rumah panggung yang berada di tengah-tengah hamparan pesawahan dengan luas sekitar tiga hektar yang ditanami berbagai jenis tanaman holtikultura.
Jadi objek utamanya berupa rumah panggung berukuran 5x7 meter yang di dalamnya berisikan segala pernak-pernik di masa lalu, seperti hawu, jamban bambu, alat tumbuk padi dan dilengkapi dengan pakaian khas Sunda. Rumah panggung ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan dari kayu dan bambu. Di sini pengunjung bisa bernostalgia ke jaman dahulu, merasakan suasana perkampungan dan alamnya yang masih asri, jauh dari kebisingan kendaraan bermotor dan polusi udara.
Di dalam rumah panggung ini, terdapat sejumlah perabotan yang jaman dulu. Lemari yang dibuat menggunakan kayu jati berdiri dengan gagah dan mengkilap. Di atasnya, terdapat boboko atau bakul nasi dari anyaman bambu, serta susunan rantang. Ada juga meja dan kursi jaman dahulu namun tampak sangat terawat. Rumah panggung ini tidak memiliki sambungan listrik, sehingga untuk penerangan bisa menggunakan lampu cempor.
Rumah panggung ini dilengkapi dengan halaman yang cukup luas. Halaman ini bisa digunakan sebagai arena bermain anak-anak atau untuk sekedar kemping ketika bermalam di Kampoeng Kawangi. Ada juga kolam ikan yang ditebari berbagai jenis ikan, sehingga pengunjung bisa memancing ikan kemudian hasilnya dimasak untuk lauk ketika makan di Kampoeng Kawangi.
Bagi pengunjung yang ingin bermain dan berwisata di Kampoeng Kawangi, bisa booking dulu kepada pengelolanya. Pengunjung rombongan maksimal sebanyak 10 orang saja. Kampoeng Kawangi bisa digunakan untuk bermain dan berwisata seharian mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pengunjung Kampoeng Kawangi bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada dengan tanpa harus membayar tiket masuk ke lokasi. Selain memancing ikan di kolam ikan, pengunjung juga bisa melihat bagaimana cara mengolah padi sampai menjadi nasi yang bisa dimakan. Malahan jika waktunya panen padi, pengunjung juga bisa menyaksikan petani yang memanen padi dan bahkan bisa ikut memanen padi. Atau ketika waktunya menanam padi atau menyiangi padi (membersihkan rumput), pengunjung bisa ikut belajar di Kampoeng Kawangi.
Untuk urusan makanan, selain ada ikan dadakan hasil tangkap di kolam ikan, pengunjung juga bisa pesan ayam kampung yang juga dipotong dadakan. Dan jika membutuhkan lalapan, pengunjung juga bisa memetik sendiri sayuran dan lalapan yang tersedia di sini. Nasi yang dihidangkannya dari beras merah yang disajikan dengan pelengkapnya seperti sambal mentah dadakan, jengkol goreng, ikan asin panggang, tahu dan tempe goreng, serta tumis genjer dicampur oncom. Untuk menu minumannya berupa air teh hangat yang disajikan menggunakan poci seng khas zaman dahulu. Poci bercorak loreng, sekaligus dengan cangkirnya yang terbuat dari seng pula. Sambil menunggu nasi matang, pengunjung akan disediakan pengganjal perut jika memang lagi tersedia seperti singkong yang ditaburi kelapa atau umbi rebus.
Selain menikmati makanan tradisional dan suasana yang alami, pengunjung juga bisa memanfaatkan kawasan Kampoeng Kawangi sebagai lokasi untuk berfoto ria atau selfie. Memotret diri sendiri dengan berlatarkan alam pesawahan atau fasilitas jaman dulu yang tersedia di rumah panggung Kampoeng Kawangi. Bahkan pengunjung bisa mencoba memakai atau menggunakan pakaian khas Sunda yang tersedia di sini.
Bagi yang ingin mengunjungi Kampoeng Kawangi, baiknya booking dulu kepada pengelolanya. Untuk mencapai lokasi Kampoeng Kawangi ini, pengunjung yang membawa kendaraan tidak bisa membawa kendaraannya ke lokasi. Kendaraan yang dibawa pengunjung bisa diparkir di pinggir jalan atau dititip di pekarangan penduduk Dusun Talun. Untuk menuju ke lokasi Kampoeng Kawangi, dari jalan raya yang menghubungkan Tanjungsari - Cijambu, pengunjung harus berjalan sekitar 150 meter (sekitar 10 menit) menyusuri aliran irigasi dan pematang pesawahan.
Kampoeng Kawangi didirikan dilandasi karena minimnya sarana atau tempat untuk mengedukasi budaya Sunda jaman dulu. Pengelola menginginkan pengunjung Kampoeng Kawangi bisa memperoleh pengetahuan khususnya tentang budaya Sunda jaman dulu sebelum terpengaruh oleh kemajuan teknologi.
(Sumber: dari berbagai sumber)
Pemilik/Pengelola | / |
Berdiri | |
Alamat Lengkap | Dusun Talun Desa Pasigaran Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang |
Nomor Telepon | |
Nomor Handphone | 0899-7132-194 |
Pin BB | |
Web Site | |
Akun Twitter | |
Akun Facebook | |
Page Facebook | Kampung Kawangi |
Akun Google+ | |
Akun Instagram | kampung_kawangi |
Akun Youtube |
Ahad | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Senin | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Selasa | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Rabu | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Kamis | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Jumat | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Sabtu | 09.00 s.d. 17.00 WIB |
Wisata Budaya Sunda |
Wisata kuliner |
Spot selfie |