Akses Lokasi

  • Akses Jalan Kaki
    Akses Sepeda
    Akses Sepeda Motor
    Akses Mobil Pribadi
    Akses Angkutan Umum
    Akses Mobil Bus
  • Bisa diakses menggunakan berbagai jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat
  • Tidak dilalui Angkutan Umum

Share & Like

Peta Lokasi

Foto Utama

Pondok Pesantren Asyrofuddin merupakan sebuah pondok pesantren (ponpes) yang berada di Kabupaten Sumedang. Tepatnya berlokasi di Dusun Cipicung Kecamatan Conggeang. Ponpes ini bisa disebut sebagai ponpes tertua di Kabupaten Sumedang. Pada awalnya ponpes memiliki nama Pesantren Ardli Sela Singa Naga.

Perjalanan panjang ponpes Asyrofuddin dimulai pada tahun 1846. Ketika seorang ulama keturunan Kasultanan Cirebon yang bernama Syeh Raden Asyrofuddin mendirikan pondok pesantren di wilayah Cipicung atas permintaan Pangeran Aria Suria Kusuma Adinata atau Pangeran Sugih. Permintaan ini muncul setelah beliau mengetahui bahwa Syeh Raden Asyrofuddin berhasil mendirikan pondok pesantren di wilayah Cikuleu. Melihat bahwa pondok pesantren Cikuleu berhasil menarik minat banyak masyarakat baik masyarakat lokal maupun dari luar Cikuleu, Pangeran Sugih mendekati Syeh Raden Asyrofuddin dan memasukkan putranya, Aom Sadeli ke pesantren tersebut. Dan akhirnya meminta Syeh Raden Asyrofuddin untuk mendirikan (memindahkan) pesantren ke daerah Cipicung Conggeang dengan nama Pesantren  Ardli Sela Singa Naga.

Di atas lahan seluas 3,5 hektar yang merupakan tanah wakaf dari Pangeran Sugih, pondok pesantren Cipicung didirikan dan dipimpin langsung oleh Syeh Raden Asyrofuddin. Sementara pondok pesantren Cikuleu diserahkan kepada anaknya, K. R. H. Abdul Hamid. Hanya saja tidak berkembang sepeninggal K. R. H. Abdul Hamid. Bekasnya dikenal dengan Blok Pesantren atau Jalan Pesantren.

Pondok pesantren  Ardli Sela Singa Naga Cipicung sendiri berkembang pesat dengan bertambah banyaknya santri yang belajar di pesantren ini. Semakin banyak santri yang belajar agama kepada Syeh Raden Asyrofuddin (Kyai Asyrofuddin). Sementara sikapnya kepada Belanda, sebagaimana tujuan awal pendirian pesantren sebagai reaksi politik kepada kolonial Belanda, tidak berubah dengan menanam pohon karet walau dilarah pemerintah kolonial. Pada tahun 1874, Kyai Asyrofuddin meninggal dunia dan kedudukannya digantikan oleh cucunya, K. R. Mas’un (putera K. H. Abdul Hamid). Di bawah kepemimpinannya, Pesantren Ardi Sela Cipicung semakin berkembang.

Ketika bangsa Indonesia memasuki masa Perang Kemerdekaan, Pesantren Ardli Sela Cipicung dijadikan tempat berkumpulnya para pejuang dan tempat pengungsian rakyat. Sepeninggal K. R. Mas’un pada tahun 1947, Pesantren Ardi Sela Cipicung berada di bawah kepemimpinan K. R. Ukun Muhammad Sholeh. Sementara itu, penggunaan nama Asyrofuddin sebagai nama pesantren dimulai pada tahun 1965 ketika pesantren berada di bawah kepemimpinan Kyai Bukhorie Ukasyah Mubarok.

Saat ini pondok pesantren Asyrofuddin bukan hanya menyelenggarakan pendidikan/pembelajaran keagamaan saja, namun juga sudah menyelenggarakan pendidikan formal seperti sekolah dan pengembangan lembaga usaha atau bisnis. Ada MDA, MTs Asyrofuddin, MA Asyrofuddin, SMK Ardli Sela, dan STAI Asyrofuddin yang berada di bawah pengelolaannya.

(Dari berbagai sumber termasuk Pondok Pesantren Asyrofuddin)

/
1846
Dusun Cipicung Pesantren, Desa Conggeang Wetan, Kecamatan Conggeang
0852-2219-7069
PONDOK PESANTREN ASYROFUDDIN
Pondok Pesantren Asyrofuddin
Pengajian Kitab Kuning

Jamiyyah Taqorruban

Halaqoh Hadromiyah

Jamiyyah Qosidah Burdah

Jamiyyah Khitobah

Qiroatul Quran

Kesenian Burdah

Pengembangan Bahasa Asing

Keterampilan Agribisnis Perikanan

Keterampilan Pertanian Terpadu

Keterampilan Pembangunan Rumah

Pengembangan Wirausaha Pesantren (Koperasi)

Pos Kesehatan Pondok Pesantren

Madrasah Diniyah Awaliyah

Raudlatul Athfal Asyrofuddin

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Asyrofuddin

Madrasah Aliyah (MA) Asyrofuddin

SMK Ardli Sela (Jurusan: Teknik Informatika)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Asyrofuddin

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

Pengajian Umum Kitab Mafahim Yajib Antusohah (oleh: Habib Miqdad Baharun)

Pengajian Umum Rutin di bulan Syawal, Dzulhijjah, Rabiul Awal, dan Rajab