Desa Tarunajaya merupakan sebuah desa yang berada di kawasan Kecamatan Darmaraja. Lokasinya berada di dekat pusat kecamatan, tepatnya di sebelah utara pusat kecamatan dengan jarak sekitar 2 kilometer.
Jika melihat sejarahnya sebagaimana dicutat oleh Desa Tarunajaya, Desa Tarunajaya memiliki perjalanan panjang semenjak pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Namun pada saat itu belum memiliki nama Tarunajaya namun Cileuweung yang merupakan sebuah nama dusun yang ada di Desa Tarunajaya. Ketika Kerajaan Sumedang Larang di bawah kepemimpinan Angka Wijaya (Geusan Ulun) yang memerintah pada tahun 1579-1601, di daerah ini (yang kemudian diberi nama Cileuweung) terdapat sesepuh yang bernama Embah Jangel yang gagah sakti mandraguna. Semasa hidupnya kegiatan kesenian koromong senantiasa ditampilkan pada hari-hari besar seperti Muludan, Muharaman, acara sunatan, acara hajatan, bahkan untuk menyambut tamu dari kerajaan. Salah satu waditranya adalah Goong yang bisa dibunyikan akan berbunyi Guuung. Namun suara Goong ini akan terdengar Weung weung weung... jika didengar dari kejauhan. Sehingga pada akhirnya daerah ini dikenal dengan nama Cileuweung.
Sekitar tahun 1906-1908, Desa Cileuweung dipimpin oleh seorang kuwu bernama Adi Manta. Pada waktu yang bersamaan di sebelah Barat Desa Cileuweung terdapat sebuah desa yang bernama Desa Cieunteung yang dipimpin oleh seorang Kuwu bernama Ahmad. Pada tahun 1908, kedua desa digabungkan menjadi Desa Sukanagara yang artinya Suka = Rido, Nagara = Pemerintah (Dalem). Jadi Sukanagara mengandung arti bahwa masyarakat Desa Cileuweung beserta kuwunya dan masyarakat Desa Cieunteung beserta kuwunya rela digabungkan demi negara. Yang menjadi pemimpin sementara di Desa Sukanagara hasil penggabungan dari tahun 1908-1910 adalah PJS Adi Manta, mantan Kuwu Cileuweung sebelum penggabungan. Baru pada tahun 1910 diadakan pemilihan kuwu Desa Sukanagara dengan calon Adimanta (Mantan Kuwu Cileuweung) dan Ahmad (Mantan Kuwu Desa Cieunteung). Hasilnya Adi Manta dengan syah sebagai Kuwu Definitif Desa Sukanagara periode 1910-1938.
Sehubungan jumlah penduduk Desa Sukanagara semakin banyak dan secara geografis terlalu luas, maka pada tahun 1980 Desa Sukanagara dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Cieunteung dan Desa Tarunajaya. Nama Tarunajaya diambil mewakili arti seorang pemuda gagah yang mempunyai semangat dan cita-cita tinggi yang selalu dinaungi keberuntungan. Berkaitan dengan wilayahnya, Desa Tarunajaya memiliki cakupan wilayah bekas Desa Cileuweung dahulu yang meliputi 3 dusun Dusun Cipaok, Dusun Ciduging, dan Dusun Cileuweung.
Berdasarkan data Potensi Desa tahun 2013, Desa Tarunajaya memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarsa. Secara topografi, wilayah Desa Tarunajaya memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa dataran. Ketinggian wilayah dimana kantor desa berada sekitar 306 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Desa Tarunajaya terbagi ke dalam tiga dusun yaitu Dusun Cipaok, Dusun Ciduging, dan Dusun Cileuweung. Sementara jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangganya masing-masing 6 RW dan 21 RT. Secara geografis, Desa Tarunajaya dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Cipaku, Desa Karang Pakuan dan Desa Cikeusi di sebelah utara, Desa Sukaratu dan Desa Cibogo di sebelah timur, Desa Darmaraja di sebelah selatan serta Desa Cikeusi dan Desa Cieunteung di sebelah baratnya.
Desa Tarunajaya memiliki luas wilayah sebesar 331.245 hektar. Pada tahun 2013, jumlah penduduk yang mendiaminya sebanyak 3.597 orang (data Potensi Desa tahun 2014). Dengan komposisi sebanyak 1.825 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 1.772 orang berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar penduduk Desa Tarunajaya bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Sebagian lainnya bekerja di sektor jasa, perdagangan, transportasi, konstruksi dan industri.
Dengan banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian, lahan pertanian di Desa Tarunajaya produktif menghasilkan berbagai jenis produk. Produk utama yang dihasilkan lahan pertanian terutama lahan pesawahan adalah padi. Lahan pesawahannya hampir semuanya menggunakan sistem pengairan teknis. Selain menghasilkan padi, lahan pertanian di Desa Tarunajaya juga menghasilkan berbagai jenis palawija seperti jagung, ubi kayu, kedelai, kacang hijau, ubi jalar, dan kacang tanah. Sementara produk sayur-sayuran yang dihasilkan lahan pertanian Desa Tarunajaya adalah kacang panjang, cabai besar, dan mentimun. Selain sektor pertanian, kehidupan perekonomian di Desa Tarunajaya juga ditunjang oleh sektor industri rumahan. Ada beberapa jenis industri rumah tangga yang digeluti masyarakat Desa Tarunajaya, yaitu produksi budidaya jamur, karajinan batok kelapa, pembuatan wajit, dan pembuatan obat tradisional.
Berkaitan dengan sektor seni budaya, di Desa Tarunajaya masih terdapat beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh masyarakat, seperti kesenian tradisional Koromong.
(Sumber: dari berbagai sumber termasuk Desa Tarunajaya, KKNM Unpad dan BPS Kabupaten Sumedang)
Pemilik/Pengelola | / |
Berdiri | 1980 |
Alamat Lengkap | Dusun Cipaok Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja |
Nomor Telepon | |
Nomor Handphone | |
Pin BB | |
Web Site | Desa Tarunajaya |
Akun Twitter | |
Akun Facebook | |
Page Facebook | |
Akun Google+ | |
Akun Instagram | |
Akun Youtube |
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |