Desa Cibuluh merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Ujungjaya. Lokasinya berada di ujung utara wilayah kecamatan, sehingga berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka serta Kecamatan Conggeang. Tidak mengherankan jika lokasinya bisa dikatakan paling jauh dari pusat kecamatan dibandingkan dengan desa lainnya yang berada di Kecamatan Ujungjaya.
Berdasarkan sejarahnya, Desa Cibuluh diambil dari nama sebuah Kampung yang berada di Desa Cibuluh. Nama Cibuluh sendiri berkaitan dengan sebuah tempat yang terletak di sebelah barat Kampung Cirangkong dan sebelah timur Kampung Cimeong. Tempat ini terkenal dengan adanya sungai yang jernih dan debit airnya besar. Di sepanjang aliran sungai banyak ditemui tumbuhan maupun pepohonan seperti ruyuk awi dari jenis bambu Buluh, Tamiang, Haur, Tali, Surat, Hideung dan jenis bambu lainnya. Dengan banyaknya bambu Buluh di sekitar aliran sungai ini, muncullah nama Cibuluh yang berasal dari gabungan kata Cai dan Buluh. Sebuah nama yang memiliki arti bahwa di sepanjang aliran sungai terdapat banyak ditemui pohon bambu Buluh.
Ketika Desa Ujungjaya dijabat oleh E. Soemadja, Kampung Cibuluh dimekarkan menjadi wilayah perwakilan Kecamatan Ujungjaya Kecamatan Tomo. Dan pada tanggal 21 November 1974, Kampung Cibuluh ditetapkan menjadi Desa Cibuluh yang diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Bapak Solihin Gaotama Purwanagara.
Berdasarkan data Potensi Kecamatan Ujungjaya tahun 2013, Desa Cibuluh memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swadaya. Secara topografis, wilayah Desa Cibuluh memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa dataran. Ketinggian dimana kantor desa berada sekitar 45 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Cibuluh dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka di sebelah utara, Kabupaten Majalengka di sebelah timur, Desa Sakurjaya dan Desa Ungkal Kecamatan Conggeang di sebelah selatan, serta Kabupaten Indramayu di sebelah baratnya. Sementara secara administratif, Desa Cibuluh terbagi ke dalam tiga dusun yaitu Dusun Pande, Dusun Cibuluh dan Dusun Cipinang Pait. Sementara jumlah Rukun Warga dan Rukun Tetangganya masing-masing berjumlah 10 RW dan 41 RT.
Masih berdasarkan sumber data yang sama, pada tahun 2013 Desa Cibuluh memiliki luas wilayah sebesar 2.091 hektar. Luas wilayah terbesar jika dibandingkan dengan luas wilayah desa lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Ujungjaya. Dari luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa penggunaan seperti sebagai lahan pertanian, kehutanan, pemukiman dan penggunaan lainnya. Penggunaan sebagai lahan pertanian mengisi komposisi terbesar dengan mencakup luas wilayah sebesar 1.054 hektar. Sementara yang kedua, penggunaan wilayah sebagai lahan kehutanan yang mencapai 970 hektar. Berikutnya adalah sebagai lahan pemukiman dan pekarangan yang menghabiskan lahan seluas 62 hektar. Sisanya dipergunakan untuk keperluan lainnya seluas 5 hektar seperti sebagai lahan fasilitas umum, pemakaman dan lainnya. Luas lahan pertanian di Desa Cibuluh terbagi ke dalam dua jenis yaitu lahan pesawahan yang mencakup luasan 512 hektar dan lahan pertanian kering seperti perkebunan, ladang dan huma dengan luasan 542 hektar.
Berdasarkan Potensi Desa tahun 2014, jumlah penduduk Desa Cibuluh pada tahun 2013 sebanyak 5.374 orang. Komposisinya sebanyak 2.787 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2.587 orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarganya sebanyak 1.886 KK. Kepadatan penduduk Desa Cibuluh sebesar 257 orang untuk tiap kilometer luas wilayahnya.
Berkaitan dengan mata pencahariannya, sebagian besar penduduk Desa Cibuluh bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani maupun sebagai buruh tani. Sebagian lainnya bekerja di sektor konstruksi, perdagangan, industri, transportasi dan jasa. Produk utama hasil pertanian yang dihasilkan lahan pertanian, terutama lahan pesawahan yang menggunakan sistem pengairan non-teknis berupa padi. Selain padi, lahan pertanian di Desa Cibuluh juga menghasilkan produk berupa jagung, ubi kayu, kacang hijau, dan kacang tanah. Sementara hasil pertanian dari jenis buah-buahan adalah mangga, pisang dan semangka. Hasil perkebunan berupa karet, tembakau dan tebu. Sektor peternakan yang dibudidayakan penduduk Desa Cibuluh dari jenis sapi, kerbau, ayam kampung, bebek, kambing dan domba. Sementara sektor perikanananya dari jenis ikan mujaer dan ikan mas.
Berkaitan dengan seni budaya, sebagaimana disajikan oleh KKNM Unpad Cibuluh, ada beberapa jenis kesenian dan kebudayaan yang masih dipelihara warga penduduk Desa Cibuluh. Kesenian yang masih adalah adalah kecapi suling dan pencak silat. Seni kecapi suling yang sudah ada sejak lama terus dimainkan secara turun temurun. Kegiatan kecapi suling biasanya dilakukan oleh Paguyuban Cibuluh yang dipentaskan ketika dilaksanakan ulang tahun desa dan dalam hajatan. Seni pencak silat diminati masyarakat Desa Cibuluh. Kegiatan seni pencak silat biasa dilaksanakan rutin setiap hari kecuali hari Kamis mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.00 yang dilaksanakan di Balai Dusun Pande. Sementara salah satu budaya yang masing dipelihara penduduk Desa Cibuluh adalah budaya Guar Bumi atau Sedekah Bumi. Budaya ini biasa dilaksanakan setiap bulan Oktober untuk memperingati masa awal cocok tanam. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan hasil panen yang baik, berlimpah, dan keselamatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti gagal panen.
Berkaitan dengan potensi wisata, salah satu tempat wisata yang bisa dijadikan tujuan wisata adalah pemandian yang berada di Dusun Cipinang Pait. Selain pemandian, di Dusun Cipinang Pait juga terdapat potensi wisata sejarah Situs Cipinang Pait, yang memiliki makam-makam bersejarah dan selalu dilakukan ziarah tiap tahunnya.
(Sumber: dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang dan KKNM Unpad)
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |