Kampung Pasirhuni, Wanajaya

Kampung Pasirhuni merupakan sebuah pemukiman penduduk atau kampung yang berada di wilayah Desa Wanajaya Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang. Lokasinya berada di bagian timur laut wilayah Desa Wanajaya, sebuah lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Desa Wanajaya. Dari kantor Desa Wanajaya jaraknya sekitar 900 meter ke arah timur laut melewati jalan raya kabupaten dilanjut jalan gang dan melewati juga Jembatan Gantung Wanajaya yang baru dibangun akhir tahun 2023. Sebelum dibangunnya jembatan gantung tersebut, akses penduduk Kampung Pasirhuni ke pusat pemerintahan dan pemukiman lain yang ada di Desa Wanajaya harus melintasi aliran Sungai Cikandung. Dan jika aliran airnya sedang besar, penduduk Kampung Pasirhuni harus memutar lebih jauh melewati Kampung Hariang dengan jarak mencapai 10 km.

Kawasan pemukiman penduduk Kampung Pasirhuni berada di kawasan lereng perbukitan yang tidak terlalu curam. Lerengnya menghadap ke arah barat, dimana bagian baratnya berada lebih rendah jika dibandingkan dengan bagian timur pemukiman penduduk. Ketinggian wilayahnya berkisar antara 140 hingga 245 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kawasan pemukiman penduduk Kampung Pasirhuni dikelilingi oleh lahan pertanian berupa lahan perkebunan dan lahan pesawahan. Bagian utara ke arah bagian barat pemukiman penduduk merupakan lahan pesawahan, sementara sisi sisanya berbatasan dengan lahan perkebunan yang ditanami berbagai jenis pepohonan, baik pohon buah-buahan maupun penghasil kayu. Pepohonan penghasil buah-buahan diantaranya pohon mangga, pisang, dan petai, sementara pepohonan penghasil kayu diantaranya albasiah, tisuk, mahoni, jati dan lainnya.

Secara lokasi, pemukiman penduduk Kampung Pasirhuni berada di kawasan timur laut wilayah Desa Wanajaya. Pamukiman ini terpisahkan dengan pemukiman lainnya di Desa Wanajaya oleh aliran Sungai Cikandung yang mengalir dari arah selatan ke arah utara. Sehingga akses ke pemukiman yang berada di wilayah desa yang sama cukup susah, apalagi sebelum adanya Jembatan Gantung Wanajaya. Akses paling mudah dari dan ke Kampung Pasirhuni berasal dari wilayah Desa Karangbungur dimana terdapat jalur jalan besar. Akses jalan besar ke Kampung Pasirhuni berasal dari arah utara yang terhubung dengan Kampung Pasiripis di Desa Karangbungur yang bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat. Sementara akses ke arah selatan via jembatan gantung hanya terbatas menggunakan kendaraan roda dua.

Pemukiman penduduk Kampung Pasirhuni memiliki populasi penduduk yang cukup sedikit jika dibandingkan dengan pemukiman penduduk yang ada di Desa Wanajaya lainnya. Di akhir tahun 2023, jumlah kepala kaluarganya sekitar 25 KK saja. Sebelumnya, penduduk Kampung Pasirhuni sempat mengalami penurunan dikarenakan adanya perpindahan penduduk ke kawasan Desa Karangbungur dikarenakan akses ke pusat pemerintahan Desa Wanajaya yang tidak mudah.

Pemukiman penduduknya terkonsentrasi di satu lokasi di ujung jalan besar yang berasal dari Kampung Pasiripis. Pola sebaran pemukimannya memanjang dari timur laut ke barat daya menyesuaikan dengan kontour lahan tempat pemukiman penduduknya. Jarak antarpemukiman penduduknya cukup renggang dengan masih adanya halaman rumah yang kosong. Jika dibandingkan dengan komposisi pemukiman yang ditampilkan pada peta dikeluarkan pada jaman penjajahan Belanda tahun 1886, tidak tercantum pemukiman penduduk bernama sama di lokasi yang berdekatan. Hanya ada lokasi pemukiman penduduk yang lebih ke arah utara dekat aliran Sungai Cikandung dengan nama Garok.

Secara kewilayahan, Kampung Pasirhuni berada dalam cakupan wilayah Dusun Bobos bersama Kampung Bobos dan Kampung Talun. Untuk cakupan lebih kecilnya, Kampung Pasirhuni berada dalam cakupan wilayah Rukun Warga (RW) 04 dan lebih khususnya lagi berada dalam kekuasaan wilayah Rukun Tetangga (RT) 11.

Fasilitas umum yang ada di Kampung Pasirhuni saat ini diantaranya adalah fasilitas peribadahan berupa mushola yang berada di bagian barat pemukiman penduduk. Sementara fasilitas umum lainnya belum ada di Kampung Pasirhuni ini termasuk fasilitas pendidikan khususnya pendidikan dasar. Sehingga anak-anak penduduk Kampung Pasirhuni harus pergi ke kampung tetangga untuk mengenyam pendidikan. Alternatifnya adalah bersekolah ke SD Negeri Pasiripis yang berada di Kampung Pasiripis dengan jarak sekitar satu km ke arah utara melintasi jalan besar, atau ke SD Negeri Pari di Kampung Pari dengan jarak yang sama hanya saja melintasi jalan kecil dan menyeberangi jembatan gantung.