Jembatan gantung ini berlokasi di wilayah Dusun Pasiripis Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua. Jembatan gantung ini menghubungkan wilayah Desa Karangbungur di Kecamatan Buahdua dengan wilayah Desa Ranggasari di Kecamatan Surian. Jembatan gantung ini melintasi aliran Sungai Cikandung.
Jembatan gantung Rawayan Karangbungur ini dibangun untuk mengatasi permasalahan akses lalu lintas penduduk yang terhambat antara kedua desa dan sekitarnya. Dimana untuk akses lalu lintas penduduk antara kedua desa harus menempuh jarak yang sangat jauh melewati wilayah Hariang terlebih dahulu atau jika ingin dekat maka harus menyeberangi aliran Sungai Cikandung yang cukup lebar. Dengan adanya jembatan gantung ini, akses lalu lintas penduduk di kedua desa dan di kedua kecamatan menjadi lebih mudah dan lebih dekat.
Jembatan gantung ini dibangun pada bulan April 2017. Pembangunan jembatan gantung Rawayan Karangbungur ini dibuat menggunakan konstruksi yang dipelopori oleh tim Vertical Rescue Indonesia (VRI). Jembatan ini menjadi salah satu bagian dari program Seribu Jembatan di Indonesia dan menjadi jembatan rawayan yang ke-20 di propinsi Jawa Barat. Jembatan rawayan yang dibangun oleh tim VRI ini cukup unik dan praktis dalam pembuatannya serta sangat cocok untuk wilayah pelosok.
Bahan yang diperlukan dalam pembangunannya adalah tali sling baja, beberapa baut dan besi, ditambah pijakan bambu yang dianyam dan digarap bekerja sama dengan masyarakat sekitar.
Bentangan tali yang digunakannya sebanyak lima buah yang ditarik dari kedua sisi sungai. Tiga tali di bagian bawah, dan dua tali di bagian atas. Tiga bentangan tali bagian bawah digunakan untuk menempatkan pijakan yang terbuat dari sasag bambu. Sasag bambu dipilih sebagai alas pijakan untuk memudahkan masyarakat sekitar dalam melakukan pemeliharaan jembatan.
Pembangunan jembatan gantung Rawayan Karangbungur ini menggunakan biaya yang berasal dari swadaya masyarakat yang berasal dari kedua desa yang dihubungkan oleh jembatan ini. Jadi tidak menggunakan pembiayaan dari pemerintah. Walau demikian, dalam pembangunannya dihadiri langsung oleh pemerintah seperti Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan dan Bupati Sumedang Eka Setiawan.
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |
Jalur lalu lintas penduduk |