DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sumedang

Partai Hati Nurani Rakyat atau yang lebih dikenal sebagai Partai Hanura merupakan salah satu partai politik yang menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia. Partai ini didirikan berdasarkan pada gagasan Jenderal TNI (Purn) Wiranto beserta tokoh-tokoh nasional lainnya pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, tepatnya tanggal 13-14 November dilangsungkan pertemuan antara Jenderal TNI (Purn) Wiranto dengan tokoh-tokoh nasional lain. Pertemuan ini menghasilkan delapan kesepakatan yang menjadi tonggak berdirinya partai. Dalam delapan kesepakatan tersebut dibahas mengenai berbagai hal yang menyangkut kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 21 Desember 2006 dilakukan tindak lanjut dengan dilaksanakannya deklarasi partai politik yang kemudian diberi nama Partai Hati Nurani Rakyat atau biasa disingkat menjadi Partai Hanura. Adapun nama-nama dewan pendiri Partai Hanura antara lain Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier, Dr. Tuti Alawiyah AS., Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS., Jenderal Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, Letjen. TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr. Teguh Samudra dan beberapa tokoh lainnya.

Sebelum mendirikan partai politik sendiri, Jenderal TNI (Purn) Wiranto merupakan seorang kader Partai Golkar. Karena adanya keinginan untuk bersaing mencalonkan diri menjadi seorang Presiden Indonesia, membuatnya membentuk kendaraan baru untuk maju dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009. Menghadapi Pemilu 2009, Partai Hanura berhasil lolos menjadi peserta pemilu setelah lolos verifikasi administrasi dan faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada penyelenggaraan Pemilu 2009, Partai Hanura mampu mendapat suara sebanyak 3.922.870 suara atau sekitar 3,8%. Kemudian dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) di tahun yang sama, Partai Hanura berkoalisi dengan Partai Golkar mengusung pasangan Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden. Keduanya bersaing dengan dua pasangan Capres lain yaitu Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto serta Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Namun akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Dan pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, Wiranto gagal ikut serta karena Partai Hanura gagal mencapai minimal batas suara/kursi di DPR.

Sebagaimana partai politik lainnya yang ada di Indonesia, Partai Hanura memiliki kepengurusan dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Untuk tingkat Kabupaten Sumedang, Partai Hanura memiliki struktur kepengurusan dengan nama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Sumedang. DPC Partai Hanura Kabupaten Sumedang memiliki sekretariat yang beralamat di Lingkungan Samoja Rt. 05/08 Kelurahan Pasanggrahan Baru Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Kepengurusan DPC Partai Hanura Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan pada Surat Keputusan Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurai Rakyat Provinsi Jawa Barat dengan Nomor: 018/A.3/DPD-HANURA/JABAR/VI/2022 tertanggal 2 Juni 2022. Surat Keputusan tersebut berisi tentang Reposisi dan Restrukturisasi Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat Masa Bakti 2020-2025. SK tersebut merupakan tanggapan atas Surat Dewan Pengurus Cabang Partai Hanura Kabupaten Sumedang Nomor: A/005/DPC-HANURA/KAB.SUMEDANG/VI/2021 tentang Permohonan Reposisi dan Restrukturisasi tertanggal 1 Juni 2022. Berdasarkan SK DPD Partai Hanura tersebut, DPC Partai Hanura Kabupaten Sumedang dipimpin oleh Ade Muhamad Sulaeman didampingi Sekretaris Dede Juhendi dan Bendahara Ojar, S.H.

Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Partai Hanura telah sah menjadi salah satu pesertanya. Hal ini setelah Partai Hanura lolos verifikasi yang dilakukan oleh KPU. Hal dilalui setelah hasil Pemilu tahun 2019 tidak lolos ambang batas parlemen, karena hanya mendapatkan suara sebesar 1,54 persen. Pada penentuan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Partai Hanura mendapatkan nomor urut 10. Pada Pemilu tahun 2019 sendiri, DPC Partai Hanura tidak mengirimkan calon anggota legislatifnya, sehingga tidak memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten Sumedang. Menghadapi Pemilu 2024, DPC Partai Hanura telah mengajukan Bakal Calon Legislatifnya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang.

(Sumber: dari berbagai sumber)