Desa Dayeuh Luhur merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Ganeas. Lokasinya berada di bagian selatan wilayah Kecamatan Ganeas dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Situraja. Wilayahnya berada di wilayah ketinggian Gunung Rengganis. Jarak dengan pusat Kecamatan Ganeas sekitar sembilan kilometer ke arah selatan.
Dayeuh Luhur sebagai nama dari desa ini memiliki perjalanan panjang semenjak jaman Kerajaan Sumedang Larang. Ketika Kerajaan Sumedang Larang berpusat di Kutamaya dan di bawah kepemimpinan Prabu Geusan Ulun, pusat pemerintahannya dipindahkan ke wilayah ketinggian Gunung Rengganis. Pemindahan pusat kerajaan ini terkait dengan kondisi saat itu dimana Kerajaan Sumedang Larang mengalami konflik dengan Kesultanan Cirebon yang berakhir dengan peperangan. Untuk menghindari serangan pasukan Cirebon ke pusat kerajaan, akhirnya Prabu Geusan Ulun memindahkan pusat kerajaan ke wilayah yang lebih tinggi sehingga bisa dijadikan benteng pertahanan. Pemindahan kerajaan ke Gunung Rengganis ini berakhir ketika terjadi pergantian puncak pimpinan Kerajaan Sumedang Larang dari Prabu Geusan Ulun kepada Pangeran Aria Soeriadiwangsa I yang memindahkannya ke daerah Tegalkalong.
Wilayah yang menjadi pusat Kerajaan Sumedang Larang di Gunung Rengganis ini kemudian dikenal dengan nama Dayeuh Luhur. Dua kata yang berasal dari Basa Sunda, Dayeuh berarti kota, dan Luhur berarti tinggi. Sehingga jika digabungkan, Dayeuh Luhur memiliki arti Kota yang berada di tempat yang tinggi.
Berdasarkan data Kecamatan Ganeas dalam Angka tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupdaten Sumedang, pada tahun 2013 Desa Dayeuh Luhur memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarsa madya. Secara topografis, Desa Dayeuh Luhur memiliki wilayah dengan bentang permukaan tanah berupa lereng perbukitan. Ketinggian wilayah dimana kantor desa berada pada 867 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Dayeuh Luhur dikelilingi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Sukawening dan Desa Sukaluyu di sebelah utara, Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja di sebelah timur, Desa Bangbayang Kecamatan Situraja di sebelah selatan, serta Desa Tanjunghurip di sebelah baratnya. Dan secara administratif, wilayah Desa Dayeuh Luhur terbagi ke dalam lima Rukun Warga dan 13 Rukun Tetangga.
Untuk luas wilayahnya, Desa Dayeuh Luhur memiliki luas wilayah total sebesar 338,17 hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa penggunaan yaitu sebagai lahan pertanian dan lahan pemukiman. Untuk wilayah yang dipergunakan sebagai lahan pertanian memiliki luasan sebesar 399,17 hektar. Luas lahan pertaniannya terbagi ke dalam dua jenis yaitu lahan pesawahan dan lahan pertanian bukan pesawahan. Untuk lahan pesawahannya sendiri memiliki cakupan seluas 32,17 hektar, dan lahan pertanian bukan pesawahan seluas 267 hektar. Sisanya seluas 39 hektar merupakan lahan yang dipergunakan sebagai pemukiman dan pekarangan.
Jika dilihat menggunakan Google Maps, wilayah Desa Dayeuh Luhur berada di wilayah ketinggian pegunungan. Wilayah paling rendahnya berada pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Sisi barat dan selatan berada di wilayah paling tinggi. Ujung timur dan utaranya memiliki elevasi lebih rendah. Wilayah Desa Dayeuh Luhur didominasi oleh lahan menghijau, campuran antara lahan pertanian dan lahan kehutanan.
Untuk jumlah penduduknya, masih berdasarkan sumber data yang sama, pada tahun 2013 Desa Dayeuh Luhur dihuni penduduk sebanyak 2.123 orang. Dengan komposisi sebanyak 1.079 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 1.044 orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarganya sebanyak 726 KK. Sementara kepadatan penduduk Desa Dayeuh Luhur, untuk tiap kilometer persegi luas wilayahnya dihuni penduduk dengan jumlah rata-rata6,3 orang.
Untuk mata pencahariannya, umumnya penduduk Desa Dayeuh Luhur bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Namun demikian, sektor pertanian tidak terlalu mendominasi di atas sektor lainnya, karena banyak juga yang bekerja di sektor jasa dan konstruksi dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh. Sisanya, sebagian kecil bekerja di sektor perdagangan, industri dan transportasi.
Sebagai bekas pusat Kerajaan Sumedang Larang, Desa Dayeuh Luhur menjadi salah satu tujuan wisata. Terutama wisata ziarah, karena di tempat ini terdapat makam keramat Prabu Geusan Ulun beserta makam istrinya, Ratu Harisbaya. Selain wisata ziarah, bagi yang ingin menikmati keindahan alam Sumedang, bisa mengunjungi wilayah Desa Dayeuh Luhur karena dari bagian utara wilayah Desa Dayeuh Luhur bisa melihat hamparan kota Sumedang beserta wilayah yang lebih rendah lainnya. Di tempat ini ada beberapa batu besar di puncak Gunung Bongkok yang biasa dinamakan Bagug Anjing. Kemudian ada juga sumber mata air yang dinamakan Cikahuripan.
(Sumber: dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang)
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |
Layanan administrasi |
Layanan perizinan |