Sebagaimana peninggalan kota dahulu, di pusat kota Sumedang terdapat Alun-alun yang dikelilingi oleh bangunan penting sebagai tanda pusat kota. Di sekeliling Alun-alun Sumedang diisi dengan bangunan penting yaitu kompleks pendopo Kabupaten Sumedang yang letaknya di sebelah selatan dan Gedung DPRD di sebelah utaranya. Sementara di sebelah timur ada bangunan penjara, dan Masjid Agung Sumedang di sebelah baratnya.
Jika dahulu kala Alun-alun ini berupa tanah lapang yang ditumbuhi rerumputan dan pepohonan di sekelilingnya, maka pada saat ini telah berubah menjadi tempat bermain bagi masyarakat yang dilengkapi dengan taman dan beberapa buah bangunan untuk berteduh seperti gazeboo, beberapa buah tempat duduk berupa kursi panjang di bawah naungan pepohonan. Ada juga air mancur dan kantin untuk sekedar membeli makanan ringan.
Di tengah Alun-alun ini terdapat monumen peninggalan jaman Belanda yaitu monumen Lingga yang didirikan pada tahun 1902. Di sekeliling alun-alun diberi pembatas pagar dari besi dan tembok.
Tiap hari Ahad, Alun-alun ini sangat ramai oleh pengunjung, baik yang sekedar numpang lewat atau sengaja berkunjung untuk bermain/rekreasi. Untuk beberapa waktu ke belakang, di sekeliling Alun-alun Sumedang suka dipenuhi dengan pedagang kaki lima. Hanya saja untuk saat ini setelah dilakukan relokasi pedagang ke Tahura Gunung Kunci dan Lapangan Pacuan Kuda, pedagang di Alun-alun bisa dihitung dengan jari. Ini berkaitan dengan keinginan pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menata kembali Alun-alun Sumedang sebagai sarana bermain dan berekreasi keluarga yang nyaman.
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |