Handphone : +62 821 2663 0047

Email : smdtandang@gmail.com

Sumedang Simpati

Sumedang Simpati.

image

Sumedang Simpati

2018 - 2023

Latar Belakang

Pembangunan Daerah tidak terlepas dari kerangka kebijakan pembangunan daerah, dimana suatu daerah sangat tergantung pada permasalahan dan karakteristik wilayahnya. Potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah relatif berbeda dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah lain.

Visi, misi, strategi dan program Kabupaten Sumedang 2018 - 2024 memperhatikan:

  • Harapan Masyarakat
  • Perilaku Indikator Makro Ekonomi Daerah
Harapan Masyarakat

Survey harapan masyarakat Kabupaten Sumedang

  • Terciptanya lapangan pekerjaan
  • Adanya penanggulangan kemiskinan
  • Adanya perbaikan sarana prasarana pendukung perekonomian rakyat, baik itu pasar, jembatan, dan irigasi, serta
  • Terciptanya penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau
Perilaku Indikator Makro Ekonomi Daerah

Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

  • Investasi kurang Produktif
  • Terbatasnya Social Overhead Capital (SOC) berupa investasi sarana dan prasarana perekonomian yang ada di Kabupaten Sumedang

Infrastruktur Belum Optimal

  • Listrik dan Telekomunikasi
  • Sarana Pendidikan
  • Sarana Kesehatan

Hubungan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dengan penciptaan lapangan kerja, pengurangan tingkat kemiskinan, dan pemerataan pendapatan bahwa di Kabupaten Sumedang belum membawa dampak signifikan bagi pengingkatan kesempatan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan.

Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang belum bisa membuat distribusi pendapatan semakin merata. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang belum bersifat inklusi (pertumbuhan yang memberikan perbaikan kondisi pada seluruh golongan masyarakat)

Isu-isu Strategis

Pilihan-pilihan kebijakan yang mendasar yang diperlukan atau tantangan yang kritis yang harus dihadapi untuk menuju kondisi terbaik yang diinginkan

  1. Laju pertumbuhan ekonomi meningkat, namun kemiskinan dan pengangguran bertambah.
  2. Menyempitnya lahan pertanian sebagai sektor utama penyumbang PDRB.
  3. Pengingkatan investor, namun tidak diimbangi dengan penyerapan tenagga kerja daerah.
  4. Masih tingginya beban biaya pendidikan bagi masyarakat.
  5. Masih lemahnya fungsi layanan publik sebagai sasaran sekaligus subjek pembangunan.
  6. Belum optimalnya pengelolaan sumber-sumber pemasukan dan pendapatan asli daerah.
  7. Rendahnya kinerja pemerintah (EKPPD maupun EKPOD) dan ASN (SAKIP maupun LAKIP).
  8. Tidak jelasnya arah dan orientasi pengembangan wilayah diantara megaproyek infrastruktur nasional maupun regional (Cisumdawu, Cipali, BIJB dan Jalur Kereta Api Cepat).
  9. Semakin menipisnya nilai-nilai gotong royong sebagai daya ungkit pembangunan.
  10. Masih lemahnya pengembangan sistem pembinaan dan pengembangan keunikan budaya dan keunggulan lokal.
  11. Belum optimal dan sistemiknya sistem pendidikan agama dan keagamaan.
  12. Lemahnya pengembangan dan pertumbuhan pembangunan pada kawasan perbatasan.
  13. Belum optimalnya penggalian potensi sumber daya alam dan pemanfaatan bagi peningkatan pendapatan asli daerah.
Visi

Analisis terhadap faktor Penentu Visi

Menetapkan Visi dalam tahapan keempat Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang 2018-2023

Terwujudnya Masyarakat Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada tahun 2023. Sejahtera Masyarakatnya, Agamis Akhlaqnya, Maju Daerahnya, Profesional Aparaturnya dan Kreatif Ekonominya

Sejahtera

Kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara lahir batin mendapatkan rasa aman, nyaman dan tentram dalam menjalani kehidupan, yang ditandai dengan meningkatnya pelayanan dasar mencakup sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat, dan meningkatnya perlindungan, produktivitas dan pemenuhan hak dasar bagi masyarakat

Agamis

Sikap dan perilaku hidup masyarakat Kabupaten Sumedang yang mencerminkan dan merefleksikan nilai-nilai agama yang diyakininya. Ditandai dengan banyaknya kegiatan keagamaan, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, dan tidak adanya konflik antar penganut agama (internal dan eksternal). Berfungsinya lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai agen perubahan sosial dalam masyarakat dan mengurangi dampak negatif ekstrimisme, berkembang dan meningkatkan kepasitas serta kualitas lembaga sosial keagamaan; serta aktualisasu nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara

Maju

Kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya, ditandai dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (kapasitas fiskal), meningkatnya kerja sama antara pemerintah, swasta dan akademisi, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan meningkatnya indeks adaptasi teknologi, tertatanya kawasan serta terbukanya kebijakan shareholding pemerintah dan investor dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan keistimewaan suatu daerah

Profesional

Good governance dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan secara partisipatif, efektif, jujur, adil, transparan dan bertanggung jawab kepada semua level pemerintahan. Upaya untuk mewujudkan good governance memerlukan unsur profesionalisme dari aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Profesionalisme di sini lebih menekan kepada kemampuan, keterampilan dan keahlian aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang responsif, transparansi, efektivitas dan efisien. Ditandai dengan meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan, pengelolaan keuangan serta pelayanan publik melalui fasilitasi, pelatihan dan pendampingan

Kreatif

Masyarakat yang memiliki dorongan bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik secara berkesinambungan, mampu bersaing serta mampu bertahan dalam segala kondisi. Dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, maka proses pembangunan akan menyebar ke wilayah sekitarnya. Kutub-kutub pertumbuhan itu akan berimbas (trickle down effect) pada wilayah atau daerah sekitarnya secara otomatis. Namun demikian trickle down effect itu hanya akan terjadi dan berlangsung optimal manakala sektor-sektor yang dikembangkan dirancang sedemikian rupa sesuai dengan potensi ekonomi dan sosial di wilayah bersangkutan. Oleh karena itu, perlu disertai dengan kesiapan tenaga-tenaga terampil dalam meningkatkan daya saing daerah. Pada aspek lainnya tumbuh dan berkembangnya sektor kewirausahaan sebagai mainstream dinamika perekonomian masyarakat Kabupaten Sumedang

Misi
1. Memenuhi Kebutuhan Dasar secara Mudah dan Terjangkau untuk Kesejahteraan Masyarakat

Perluasan pemenuhan hak dan kebutuhan dasar perlu menjadi perhatian untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan akses pendidikan, kesehatan dan fasilitas publik. Percepatan pembangunan untuk sejumlah kebutuhan dasar masyarakat mendesak pelaksanaan pembangunannya. Peran serta masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan kebutuhan dasar mutlak diperlukan dalam mengantisipasi keterbatasan anggaran pemerintah. Kebijakan pemerintah, pusat dan daerah, diarahkan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, yang pada jangka panjang dapat menunjang pendanaan Pemerintah Pusat. Dalam fungsi ini pemerintah harus memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat, sehingga dengan demikian partisipasi masyarakat di daerah dapat ditingkatkan, baik dalam peraturan maupun dalam tindakan nyata pemerintah

2. Menguatkan Norma Agama dalam Tatanan Kehidupan Sosial Masyarakat dan Pemerintahan

Setiap manusia mendambakan kehidupa harmonis, tentram, dan damai dalam hidupnya. Di sinilah norma-norma memegang peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah norma agama. Norma agama merupakan aturan atau kaidah yang berfungsi sebagai petunjuk, pedoman dan lampu penerang manusia dalam menjalani kehidupannya. Aturan atau petunjuk hidup ini sifatnya pasti dan tak ada keraguan karena merupakan 'anugearh' langsung dari Tuhan YME. Norma agama dapat kita katakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan terhadap manusia, agar manusia dapat selamat dalam menjalani kehidupannya di dunia hingga menuju akhirat nanti.

Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada. Seharusnya agama menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Norma agama menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif.

3. Mengembangkan Wilayah Ekonomi Didukung dengan Peningkatan Infrastruktur dan Daya Dukung Lingkungan serta Penguatan Budaya dan Kearifan Lokal

Sumedang akan maju jika seluruh daerahnya mampu memaksimalkan potensi yang ada. Keberagaman baik dari segi sumber daya alam maupun sosial dan budaya merupakan sebuah modal competitive advantages bagi Kabupaten Sumedang untuk bangkit. Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan. Perekonomian masyarakat akan bangkit menjadi perekonomian yang kuat, tangguh dan terhormat jika indeks daya saing berada pada tingkat yang tinggi. Membangun perekonomian yang berdaya saing tidak semudah membalik tangan, melain harus ditunjang dengan basis industri yang mantap dan tangguh, mengandalkan teknologi tinggi sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang memadai.

Pembangunan ekonomi ini pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya transformasi struktural, yaitu proses pergeseran pertumbuhan sektor-sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor primer (industri) kemudian sektor jasa. Industrialisasi dianggap mampu meningkatkan kemakmuran suatu daerah secara lebih cepat dibandingkan dengan strategi lain

4. Menata Birokrasi Pemerintah yang Responsif dan Bertanggung Jawab secara Profesional dalam Pelayanan Masyarakat

Era baru sistem pemerintahan menginginkan transparansi, keterbukaan informasi publik

Dengan pemerintah terbuka dan profesional akan mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dari proses pengambilan kebijakan publik sampai dengan membuka ruang yang lebih lebar bagi pengawasan-pengawasan publik.

Sistem pemerintahan berbasis Information dan Communication Technology (ICT) memungkinkan rakyat untuk berinteraksi dengan birokrasi pemerintahan dengan cara cepat dan tepat. Komunikasi dan konsultasi publik bisa dilakukan secara sistematik melalui kanal-kanal media komunikasi virtual

Demikian pula interaksi dengan rakyat bisa dilakukan tanpa harus terhalang oleh jarak dan dengan rentang waktu yang lebih cepat. Masyarakat bisa menyampaikan masukan, kritik maupun keluhannya terhadap pelayanan publik secara langsung dengan menggunakan teknologi informasi. Karena birokrasi publik dibentuk dan diadakan untuk melayani masyarakat, sudah seharusnya birokrasi publik lebih banyak berpikir dan bertindak untuk kepentingan masyarakat

5. Mengembangkan Sarana Prasarana dan Sistem Perekonomian yang Mendukung Kreativitas dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Sumedang

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu daerah untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di daerah tersebut

Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada individu yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif yang dimiliki ke dalam kegiatan yang bernilai. Jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh wirausahawan, melainkan pula setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses.

Menjadi wirausahawan berarti memiliki kemauan dan kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang itu

Kebijakan dan Program
MISI 1: SEJAHTERA

Kebijakan: Pemerataan Sarana Prasarana dan Aksesibilitas Layanan Dasar

PROGRAM

  • Terbentuknya rumah besar penanganan fakir miskin/lansia serta peningkatan layanan kesehatan sampai ke tingkat desa dengan optimalisasi peran Pemerintahan Desa, RT/RW, DKM dan Potren
  • Peningkatan layanan kesehatan sampai ke tingkat desa dengan melengkapi sarana prasarana, melalui penyedian Transportasi Kesehatan Masyarakat/Transkesmas (SIMPATI Healthy Transport) bagi masyarakat desa terpencil
  • Terselenggaranya pendidikan gratis berbasis pengembangan pendidikan kreatif mencerdaskan dan optimalisasi kawasan psndidikan Jatinangor untuk mewujudkan Sumedang terdepan dalam IPTEK
MISI 2: AGAMIS

Kebijakan: Perumusan Nilai dan Etika Keagamaan dalam Interaksi Sosial Kemasyarakatan dan Sistem Tata Kelola Pemerintahan

PROGRAM

  • Mewujudkan nilai-nilai Agama pada tatanan sosial masyarakat dan pemerintahan dalam perilaku kehidupan
  • Integrasi nilai-nilai norma Agama dalam tatanan aktivitas institusi/lembaga/dinas/badan/kantor dan masyarakat
  • Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan etika sosial keagamaan
  • Optimalisasi peran dan fungsi Pendidikan Keagamaan
  • Penguatan nuansa keagamaan
  • Penataan sarana-prasarana peribadatan
MISI 3: MAJU

Kebijakan: Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Penerapan Insentif dan Disinsentif dalam Pengembangan Wilayah Ekonomi Baru

PROGRAM

  • Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan ruang aktivitas publik berbasis budaya dan kearifan lokal antara lain: alun-alun, taman kota dan pacuan kuda, menuju Sumedang kota BULUDRU
  • Mengkonsolidasi fiskal daerah, provinsi dan pusat dengan fokus perbaikan dan pengembangan infrastruktur koneksitas antara lain: pembangunan jalan lingkar selatan, poros Sukasari-Lembang, lingkar Palasari dan titik terluar/daerah perbatasan, serta membangun dan memperbaiki jaringan irigasi guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja & peningkatan daya beli masyarakat
  • Peningkatan kualitas jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Sumedang melalui hotmix dan beton
  • Memperbaiki irigasi yang rusak dalam meningkatkan Indeks Penanaman (IP)
  • Terselenggaranya festival dan gelar seni budaya tercatat pada kalender tahunan Event Visit Wonderfull Indonesia dengan menjadikan SRIMANGANTI sebagai ikon kebudayaan dan daya tarik pariwisata Sumedang
  • Fasilitas sarana produksi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan para petani/buruh tani dan perluasan kesempatan kerja, pelatihan kerja serta sertifikasi keahlian sesuai kebutuhan lapangan kerja (BIJB, Tol Cisumdawu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede, Kawasan Industri Buahdua, Ujungjaya Tomo (BUTOM))
MISI 4: PROFESIONAL

Kebijakan: Penerapan Information and Communication Technology (ICT) dalam Berbagai Layanan Data dan Informasi

PROGRAM

  • Memberikan kepastian karir dan pengembangan Aparatur Sipil Negara berbasis kompetensi dan kinerja serta pemberian insentif guru ngaji, ta'mir mesjid, peningkatan tunjangan operasional RT/RW, guru honorer dan pegawai non PNS lainnya
  • Akurasi dan percepatan layanan publik
  • Optimalisasi dan pengembangan sumber-sumber PAD
  • Akselerasi dan keterbukaan sistem investasi
  • Pembangunan WIFI gratis pada wilayah pusat konsentrasi dan layanan publik
MISI 5: KREATIF

Kebijakan: Meningkatkan Infrastruktur Pendukung Kreativitas dan Inovasi Masyarakat

PROGRAM

  • Membangun Sumedang Preneurship berbasis profesionalitas dan kreativitas Gerakan Wirausaha Muda (GARUDA) melalui rumah kreatif berkonsep komunikasi, informasi dan edupreneurship dengan fasilitas WIFI gratis dan pemberian modal bagi usaha kecil
  • Optimalisasi pengembangan sektor ekonomi kreatif
  • Pengembangan dan peningkatan destinasi wisata lokal, regional dan internasional
  • Pendidikan dan pelatihan wirausahawan muda dari setiap desa melalui Gerakan Wirausaha Muda (GARUDA)
  • Pemberian modal untuk usaha kecil serta kemudahan dalam perizinan dan investasi
  • Optimalisasi pembinaan dan pengembangan UMKM dan Koperasi
Program Unggulan
  1. Mewujudkan nilai-nilai agama pada tatanan sosial masyarakat dan pemerintahan dalam perilaku kehidupan.
  2. Terbentuknya rumah besar penanganan fakir miskin/lansia serta peningkatan layanan kesehatan sampai ke tingkat desa dengan optimalisasi peran Pemerintahan Desa, RT/RW, DKM dan Pontren.
  3. Terselenggaranya pendidikan gratis berbasis pengembangan pendidikan kreatif mencerdaskan dan optimalisasi kawasan pendidikan Jatinangor untuk mewujudkan Sumedang terdepan dalam IPTEK.
  4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan ruang aktivitas publik berbasis budaya dan kearifan lokal antara lain: alun-alun, taman kota dan pacuan kuda, menuju Sumedang kota BULUDRU.
  5. Mengkonsolidasi fiskal daerah, provinsi dan pusat dengan fokus perbaikan dan pengembangan infrastruktur koneksitas antara lain: pembangunan jalan lingkar selatan, poros Sukasari-Lembang, lingkar Palasari dan titik terluar/daerah perbatasan, serta membangun dan memperbaiki jaringan irigasi guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja & peningkatan daya beli masyarakat.
  6. Terselenggaranya festival dan gelaran seni budaya tercatat pada kalender tahunan Event Visit Wonderfull Indonesia dengan menjadikan SRIMANGANTI sebagai ikon kebudayaan dan daya tarik pariwisata Sumedang.
  7. Fasilitasi sarana produksi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan para petani/buruh tani dan perluasan kesempatan kerja, pelatihan kerja serta sertifikasi keahlian sesuai kebutuhan lapangan kerja (BIJB, Tol Cisumdawu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede, Kawasan Industri Buahdua, Ujungjaya, Tomo (BUTTOM)).
  8. Memberikan kepastian karir dan pengembangan Aparatur Sipil Negara berbasis kompetensi dan kinerja serta pemberian insentif guru ngaji, ta'mir mesjid, peningkatan tunjangan operasional RT/RW, guru honorer dan pegawai non PNS lainnya.
  9. Membangun Sumedang Preneurship berbasis profesionalitas dan kreativitas Gerakan Wirausaha Muda (GARUDA) melalui rumah kreatif berkonsep komunikasi, informasi dan edupreneurship edngan fasilitas WIFI gratis dan pemberian modal bagi udaha kecil.
Program 100 Hari
MISI 1: SEJAHTERA

Soft Launching Aplikasi Literasi Sosial dan Perdesaan Kabupaten Sumedang (eSumedang)

Deskripsi Kegiatan
Sebuah platform digital untuk menyiapkan database dalam rangka pembangunan rumah besar penanganan masalah sosial. Aplikasi ini terintegrasi juga dengan perpustakaan digital, data digital perdesaan dan literasi sosial digital lainnya
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Corporate Share Values (CSV) dan Private Public Partnership (PPP). Pembangunan aplikasi penyediaan dan infrastruktur teknologi disiapkan swasta (Aksaramaya)
Outcomes
Terbangunnya 1 (satu) aplikasi dan tersajinya data dasar permasalahan sosial secara digital yang terintegrasi dengan perpustakaan digital, serta literasi digital lainnya (minimal mencakup 50% desa dari 26 kecamatan)
Keterangan
Leading Sector: Setda, Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan BPMD Waktu: 3 Bulan

Studi Kelayakan Kawasan Perkotaan Jatinangor

Deskripsi Kegiatan
Melanjutkan studi kelayakan pembangunan kawasan perkotaan Jatinangor dalam wilayah Kabupaten Sumedang sesuai dengan PP 34 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Corporate Share Values (CSV) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Teknis pelaksanaan dilakukan oleh Perguruan Tinggi (IPDN, UNPAD dan ITB)
Outcomes
Tersedianya 1 (satu) paket dokumen naskah akademik pembangunan kawasan perkotaan Jatinangor
Keterangan
Leading Sector: Setda dan Bappeda Waktu: 3 Bulan

Pemasangan WIFI di Sekolah dan Tempat Strategis Lainnya

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini untuk memberikan akses jaringan internet kepada anak sekolah dan warga masyarakat, sehingga lebih mudah berinteraksi secara digital
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan PT. Telkom
Outcomes
Tersedianya jaringan internet (WIFI) di 26 sekolah percontohan dan 26 tempat strategis di 26 kecamatan
Keterangan
Leading Sector: Setda, Bappeda dan Dinas Kominfo Waktu: 3 Bulan
MISI 2: AGAMIS

Gerakan Maghrib Mengaji

Deskripsi Kegiatan
Menetapkan, mensosialisasikan dan mendiseminasikan kegiatan mengaji pada saat maghrib bagi anak sekolah dan keluarga di Kabupaten Sumedang
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema partisipasi masyarakat dan dunia usaha
Outcomes
Terlaksananya kegiatan sosialisasi dan diseminasi Gerakan Maghrib Mengaji di seluruh sekolah, di 280 desa dan 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Waktu: 3 Bulan

Gerakan Jum'at Berkah

Deskripsi Kegiatan
Pimpinan wilayah secara berjenjang (kabupaten/kecamatan/desa) melaksanakan sholat Jumat di tengah-tengah masyarakat, sekaligus bersilaturahmi, melaksanakan gerakan kebersihan serta mendengar aspirasi masyarakat
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema partisipasi masyarakat dan dunia usaha
Outcomes
Terlaksananya gerakan Jum'at Berkah di semua jenjang pemerintahan di 26 kecamatan se-Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Sekretariat DPRD dan Dinas Lingkungan Hidup Waktu: 3 Bulan
MISI 3: MAJU

Penataan Taman Kota dan Perbatasan

Deskripsi Kegiatan
Taman-taman yang berada di seputaran kota dan wilayah perbatasan ditata dan dikelola dengan baik, sehingga menjadi jendela indah Kabupaten Sumedang
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Outcomes
Tertata dan terkelolanya beberapa taman kota (4 taman) dan taman perbatasan (2 taman) di Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan dan BUMD Waktu: 3 Bulan

Soft Launching Penataan Alun-alun Sumedang

Deskripsi Kegiatan
Alun-alun Sumedang didesain untuk dijadikan pusat taman kota utama dan pusat kebahagiaan masyarakat Sumedang. Redesain akan dibantu langsung oleh Kang Emil
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Outcomes
Tersusunnya 1 (satu) paket desain dan rencana detail penataan alun-alun Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Disbudparpora dan BUMD Waktu: 3 Bulan

Festival Seni Budaya Pajajaran (Gerakan Rabu Nyunda)

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan untuk menampilkan berbagai potensi seni dan budaya dari Kabupaten Sumedang, serta berbagai daerah lainnya di Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, Sumedang menegaskan kembali eksistensinya sebagai Puseur Budaya Sumedang. Pada kesempatan ini juga diluncurkan gerakan Rabu Nyunda sebagai hari untuk melestarikan budaya Sunda (misalnya dengan berbahasa dan berpakaian Sunda)
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Outcomes
Tereksplorasinya ragam seni budaya Sumedang dan Jawa Barat, serta terlaksananya gerakan Rabu Nyunda di jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Disbudparpora, Dinas Pendidikan dan BUMD Waktu: 3 Bulan
MISI 4: PROFESIONAL

Assessment dan Pemetaan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Sumedang

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meriviu potensi ASN di lingkungan Pemda Kabupaten Sumedang, baik terkait kualifikasi, kompetensi maupun kinerjanya. Setelah data potensinya teridentifikasi, selanjutnya dipetakan dan diberikan rekomendasi treatment yang tepat untuk dilakukan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema pendampingan dengan BKN dan Kementerian PANRB dan Corporate Share Values dengan Perguruan Tinggi (UNPAD)
Outcomes
Tersedianya 1 (satu) paket data hasil assessment serta peta rencana tindak lanjut pembinaan dan pengembangan untuk seluruh PTT Pratama dan Administrator
Keterangan
Leading Sector: Setda dan BKD Waktu: 3 Bulan

Pembangunan Zona Integritas (Gerakan Senin Berintergritas)

Deskripsi Kegiatan
Pembangunan Zona Integritas ini dilakukan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas di tingkat unit kerja
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema pendampingan dengan Kementerian PANRB
Outcomes
Terlaksananya perencanaan pembangunan Zona Integritas di seluruh SKPD se-Kabupaten Sumedang, serta terlaksananya gerakan Senin Berintegritas
Keterangan
Leading Sector: Setda dan Inspektorat Waktu: 3 Bulan

Optimalisasi Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Deskripsi Kegiatan
Optimalisasi penerapan SAKIP dilakukan dengan merevitalisasi kembali perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, pelaporan kinerja dan hasil kinerja di jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema pendampingan dengan Kementerian PANRB
Outcomes
Terbangunnya mindset ASN yang berorientasi hasil, serta tersedianya 1 (satu) paket data dasar sebagai evidence bagi evaluasi SAKIP
Keterangan
Leading Sector: Setda Waktu: 3 Bulan

Grand Design dan Road Map Pengembangan e-Government Kabupaten Sumedang

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun rencana strategis dan rencana aksi pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik di Kabupaten Sumedang
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema pendampingan dengan Kementerian PANRB dan Kementerian Kominfo, serta CSV dengan Perguruan Tinggi (ITB dan UNSAP)
Outcomes
Tersusunnya dokumen Grand Design dan Road Map e-Government Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Bappeda dan Dinas Kominfo Waktu: 3 Bulan

RPJMD Kabupaten Sumedang 2018-2023

Deskripsi Kegiatan
Merupakan dokumen rencana strategis pembangunan Kabupaten Sumedang untuk lima tahun ke depan
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema pendampingan dari Bappenas dan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Outcomes
Tersusunnya konsep dokumen RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2018-2023
Keterangan
Leading Sector: Setda dan Bappeda Waktu: 3 Bulan
MISI 5: KREATIF

Gerakan Wirausaha Muda Sumedang (Garuda Sumedang)

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan melalui identifikasi potensi wirausaha muda, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, proses pemagangan serta itermediasi dengan perbankan
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP), Corporate Social Responsibility (CSR) dan CSV dengan Perguruan Tinggi (UNPAD, IKOPIN dan UNSAP)
Outcomes
Tercetaknya 260 wirausaha muda berjejaring yang siap berwirausaha dan berkompetisi di pasar regional
Keterangan
Leading Sector: Setda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan BUMD Waktu: 3 Bulan

Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif Jatigede (Gerakan Minggu Kreatif)

Deskripsi Kegiatan
Membangun role model destinasi wisata kreatif fi Jatigede yang bisa dijadikan pengungkit untuk pengembangan usaha ekonomi kreatif secara keseluruhan di kawasan Jatigede. Pada kesempatan tersebut sekaligus diluncurkan Gerakan Minggu Kreatif agar warga masyarakat memanfaatkan hari minggu dengan berbagai kegiatan kreatif produktif
Pembiayaan
Dikembangkan melalui skema Private Public Partnership (PPP), Corporate Social Responsibility (CSR) dan partisipasi masyarakat
Outcomes
Adanya 1 (satu) role model destinasi wisata kreatif yang siap direplikasi ke daerah lainnya di kawasan Jatigede, serta terlaksananya gerakan Minggu Kreatif di Kabupaten Sumedang
Keterangan
Leading Sector: Setda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Disbudparpora dan BUMD Waktu: 3 Bulan
image

Sumedang Beyond Simpati

2023 - 2024

image

Sumedang The City of Knowledge

2024

Img

Subscribe to our Newsletter

Just sign up and we'll send you a notification by email.