Kampung Cadasri, Banjarsari

Kampung Cadasri merupakan sebuah kawasan pemukiman penduduk yang berada di wilayah Dusun Kubang Desa Banjarsari Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Tepatnya berada di bagian selatan wilayah Desa Banjarsari, cukup jauh dari pusat pemerintahan Desa Banjarsari. Dari kantor Desa Banjarsari sekitar 1,9 km ke arah selatan melintasi jalan besar yang menghubungkan Desa Sukamanah dengan Desa Banjarsari dilanjut menyeberangi jalan raya provinsi antara Wado - Kirisik, kemudian ke arah selatan menuju ke Kampung Mulyasari hingga Cadasri.

Kampung Cadasri ini berada di kawasan yang cukup landai dengan kemiringan ke arah utara dimana bagian utara wilayahnya berada lebih rendah jika dibandingkan dengan wilayah selatannya. Ketinggian wilayahnya berada pada kisaran 620 sampai dengan 630 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasinya sekitar 1,3 km ke arah selatan dari pertigaan Cirayun di jalan raya provinsi Wado - Majalengka.

Penamaan Kampung Cadasri kemungkinan berkaitan dengan penamaan dimana lokasi kampung ini berada. Berdasarkan pada peta yang diterbitkan pada jaman penjajahan Belanda tahun 1920, di kawasan Kampung Cadasri saat ini dalam peta tersebut dikenal dengan nama Pasir Cadasri (Pr. Tjadasri).

Kawasan pemukiman penduduk Kampung Cadasri berada di lahan kering atau lahan perkebunan di kaki lereng perbukitan. Di sekeliling kawasan pemukiman penduduk Kampung Cadasri merupakan lahan perkebunan yang ditumbuhi berbagai jenis pepohonan, dengan tambahan di bagian selatannya ada sedikit pesawahan yang bersentuhan dengan pemukiman penduduk. Bagian utara pemukiman penduduk Kampung Cadasri bersentuhan dengan kawasan pemukiman penduduk Kampung Mulyasari.

Secara umum, pemukiman penduduk Kampung Cadasri berlokasi di kawasan yang cukup landai di lahan perkebunan. Sebaran pemukiman penduduknya sedikit acak dengan tidak mengikuti alur jalan besar yang melintasinya. Akses jalan besar yang melintasi Kampung Cadasri ini berasal dari utara pertigaan Cirayun melewati Kampung Mulyasari dan dari arah timur dari pertigaan jalan raya provinsi di Kampung Mekarwangi melewati Kampung Medarjaya dan Kampung Kubang. Kedua jalan bertemu di bagian timur kawasan pemukiman penduduk dan berlanjut dengan jalan besar ke arah barat menuju ke Kampung Ciwalur. Jarak antarpemukiman penduduknya tidak terlalu rapat, dengan masih banyaknya lahan kosong yang memisahkan antarpemukiman penduduk yang banyak ditanami berbagai jenis tanaman.

Lahan perkebunan di wilayah Kampung Cadasri ditanami berbagai jenis pepohonan baik pohon buah-buahan maupun pohon kayu. Salah satu jenis pepohonan di wilayah kampung ini banyak dimanfaatkan adalah pohon nira. Pohon nira yang banyak tumbuh ini dimanfaatkan oleh penduduk Kampung Cadasri sebagai bahan dalam pembuatan gula aren.

Fasilitas umum yang ada di Kampung Cadasri salah satunya fasilitas peribadahan berupa masjid yang terletak di bagian selatan kawasan pemukiman penduduk Kampung Cadasri. Kemudian untuk fasilitas pendidikan formal khususnya jenjang sekolah dasar, di Kampung Cadasri sudah ada fasilitas sekolah berupa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Banjarsari yang setara dengan jenjang sekolah dasar. Sementara untuk sekolah dasar negeri, penduduk Kampung Cadasri harus pergi ke Kampung Cirayun ke SD Negeri Cirayun dengan jarak sekitar 1,4 km ke arah utara. Kemudian ada juga fasilitas olahraga berupa lapangan sepakbola yang terletak di bagian utara kawasan pemukiman penduduk. Tambahan, di Kampung Cadasri ada bangunan Bale Sawala yang bisa digunakan untuk menggelar pertemuan penduduk khususnya di Desa Banjarsari.

Secara kewilayahan, Kampung Cadasri berada di bawah naungan Dusun Kubang. Di bawah Dusun Kubang, Kampung Cadasri berada dalam cakupan wilayah Rukun Warga (RW) 08 bersama Kampung Mulyasari dan Kampung Ciwalur. Dan lebih spesifiknya lagi Kampung Cadasri di bawah RW 08 itu berada dalam cakupan wilayah Rukun Tetangga (RT) 01.

Akses ke Kampung Cadasri ini cukup mudah walau jarak dari perlintasan jalan raya provinsi yang menghubungkan antara Wado dengan wilayah Majalengka cukup jauh. Kawasan Kampung Cadasri masih bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat, namun tidak dilintasi angkutan umum. Jika menggunakan angkutan umum, bisa naik Angkutan Umum Perkotaan (Angkot) 54 ketika jurusan Terminal Wado - Kirisik - Cipeundeuy atau bus Medal Sekarwangi jurusan Bantarujeg - Wado - Bandung. Turun di pertigaan Cirayun, dilanjut jalan kaki atau naik ojeg ke arah selatan dengan jarak sekitar 1,3 km.