Kopi Buhun Kadiran
Akses Lokasi
Berlokasi di pinggir jalan besar yang menghubungkan Kaduwulung dengan Bangbayang
Timur laut kaki Gunung Susuru
Bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat
Tidak dilewati angkutan umum
Jika menggunakan angkutan umum, bisa naik bus Medal Sekarwangi atau Angkot 24 jurusan Terminal Ciakar - Wado dan Angkot 06 jurusan Terminal Ciakar - Situraja. Turun di pertigaan Loji, dilanjut naik ojeg ke arah selatan sekitar 7,4 km
Kontak Singkat
Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang
-
0812-2343-5848
0812-2343-5848
kopikadiran@gmail.com
Kopi Kadiran
Peta Lokasi
Kopi Buhun Kadiran merupakan salah satu merk kopi buhun yang berasal dari wilayah di Kabupaten Sumedang. Tepat berasal dari wilayah Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Kopi Buhun Kadiran ini berasal dari olehan kopi Kadiran yaitu sejenis kopi robusta buhun Sumedang yang ditanam di ketinggian 580 - 1.000 meter di atas permukaan laut.
Kopi Kadiran sendiri dibudidayakan dari indukan kopi buhun yang berusia 80 tahun lebih. Pembudidayaannya dimulai pada tahun 2007 yang lalu dan berlokasi di lereng Gunung Susuru. Aktornya adalah seorang pensiunan PT. KAI yang membulatkan tekad untuk menghabiskan waktunya sebagai petani kopi, H. Saleh Raspan yang membuka lahan dengan luas sekitar 4 hektar secara mandiri yang merupakan lahan hutan masyarakat.
Pada awalnya, hasil panen kopi H. Saleh Raspan dijual kepada pengepul atau tengkulak di beberapa kota seperti Bandung. Hanya saja harga penerimaannya cukup murah, tidak sebanding dengan pengorbanan petani yang menanamnya, dimana para petani kopi membutuhkan waktu sampai empat tahun dari mulai penanaman sampai bisa menghasilkan. Belum lagi pengorbanan dan biaya perawatan tanaman kopinya. Sementara di sisi lain, harga penjualan produk akhir kopi di tingkat konsumen melonjak tinggi. Harga konsumsi per gelasnya di cafe bisa mencapai Rp 20.000 sampai Rp 70.000.
Berangkat dari jomplangnya harga kopi di tingkat petani dan di tingkat konsumen, H. Saleh Raspan memutuskan untuk tidak menjual kopi dengan harga yang murah kepada para tengkulak/pengepul. Dan akhirnya mengolah sendiri buah kopi dari mentah sampai menjadi produk kopi yang siap dikonsumsi. Produk kopi hasil olehan H. Saleh Raspan kemudian dinamakan dengan Kopi Buhun Kadiran. Awal proses produksinya menggunakan modal yang merupakan hasil dari patungan anak-anak H. Saleh Raspan.
Ketika pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan program One Village One Product, Kopi Kadiran ikut serta. Hasilnya, cukup mencengangkan karena walau tergolong merk baru namun bisa meraih peringkat ketiga di Sumedang. Setelah itu, nama Kopi Buhun Kadiran pun melesat. Bukan hanya merknya saja yang semakin terkenal bahkan keuntungan dari penjualannya melonjak tinggi hingga 10 kali lipat dibandingkan jika menjual langsung hasil panen ke tengkulak.
Penjualan Kopi Buhun Kadiran pun sudah masuk ke Lapak di Pasar Kopi Jawa Barat yang berlokasi di bekas Matahari Banceuy. Saat ini, Kopi Buhun Kadiran sudah tembus ke pasar luar negeri seperti Australia, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Pakistan, dan beberapa negara lainnya.
Dengan keberhasilan tersebut, Pemerintah Desa Kaduwulung akhir tertarik dengan menawarkan tanah milik desa seluas 27 hektar. Tanah tersebut digunakan sebagai lahan garapan untuk ditanami bibit kopi Kadiran. Untuk proses penggarapannya melibatkan warga Desa Kaduwulung untuk meningkatkan kemandirian ekonomi desa.
Menilik jenis kopinya, Kopi Buhun Kadiran memang kalah populer dari jenis kopi Arabika yang banyak dijumpai di cafe dan coffe shop. Kopi robusta (yang juga menjadi dasar Kopi Buhun Kadiran) memiliki karakter asli yang pahit dan memiliki bau khas tanah. Namun di tangan H. Saleh Raspan kopi robusta hasil garapannya menghasilkan rasa fruitty dengan aroma yang menggoda. Hasil dari kerja keras dan kegigihannya berjuang selama 12 tahun menghasilkan robusta dengan cita rasa dan kompleksitas baru yang lebih unik. Sehingga Kopi Kadiran ini bisa disebut sebagai biji robusta yang ajaib.
Proses perjuangan H. Saleh Raspan dan memproses kopi menjadi Kopi Buhun Kadiran ini tercermin dari tagline Kopi Buhun Kadiran yaitu Seed of Hope, Plant by Love. Terkini hasil dari proses perjuangannya ini terlihat dengan semakin ramainya wilayah Desa Kaduwulung yang dulunya tidak terlalu ramai. Lokasi pengolahan Kopi Kadiranpun disulap menjadi destinasi baru bagi pencinta kopi, yang dikenal dengan Saung Kebon Kadiran.
Terkini, Kopi Buhun Kadiran telah memiliki ijin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) serta sertifikat halal. Untuk produknya sendiri, bukan hanya menghasilkan produk berupa kopi original saja, nmaun juga memproduksi produk sampingan dari kopi yaitu Wine Coffe, Kopi Teh, dan Cokelat Kopi.
Bagi yang memerlukan Kopi Buhun Kadiran, bisa datang langsung ke lokasi Saung Kebon Kadiran atau Saung Kopi Kadiran. Atau bisa juga mengunjungi outlet penjualan terdekat dengan tempat tinggal. Untuk konsumen di kota Bandung bisa mengunjungi Pasar Kopi Jawa Barat di bekas Matahari Banceuy atau ke Jalan Babakan Dese No. 13/12 Rt. 05/06 Kecamatan Batununggal. Kopi Buhun Kadiran juga gampang dijumpai berbagai jenis marketplace yang ada di Indonesia.
Galeri Foto Lokasi
Pemilik/Pengelola | H. Saleh Raspan/H. Saleh Raspan |
Berdiri | 2018 |
Alamat Lengkap | Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang |
Nomor Telepon | |
Nomor Handphone | 0812-2343-5848 |
Pin BB | |
kopikadiran@gmail.com | |
Web Site | Kopi Kadiran |
Akun Twitter | |
Akun Facebook | |
Page Facebook | Kopi kadiran |
Akun Google+ | |
Akun Instagram | kopikadiran |
Akun Youtube |
Ahad | |
Senin | |
Selasa | |
Rabu | |
Kamis | |
Jumat | |
Sabtu |
Kopi Buhun Kadiran |
Wine Coffee |
Kopi Teh |
Cokelat Kopi |
Sumedang Tandang
All About Sumedang in One Place
Situs web yang menyajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan wilayah Kabupaten Sumedang