Akses Lokasi

  • Akses Jalan Kaki
    Akses Sepeda
    Akses Sepeda Motor
    Akses Mobil Pribadi
    Akses Angkutan Umum
    Akses Mobil Bus
  • Bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat

Share & Like

Peta Lokasi

Foto Utama

Kampung Muhara (Muara) yang berlokasi di Desa Leuwihideung merupakan sebuah kampung yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Sumedang Larang. Di Kampung ini bisa ditemui jejak peninggalan Kerajaan Tembong Agung, sebuah kerajaan yang kelak bernama Sumedang Larang.

Manurut informasi, Prabu Guru Aji Putih yang merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Tembong Agung dilahirkan di sini. Jejak yang ditinggalkannya berupa sebuah pohon besar dengan diameter sekitar tiga meter. Walau pohonnya satu tapi ada tiga jenis pohon dalam satu pohon tersebut. Ketiga jenis pohon yang menjadi satu tersebut adalah pohon Kiara, pohon Beringin dan pohon Nunuk. Selain meninggalkan jejak pohon besar tersebut, ada beberapa benda pusaka peninggalan leluhur yang masih terjaga sampai saat ini. Penduduk Kampung Muhara di bawah sesepuh kampung, merawat dan menjaga benda pusaka tersebut. Dan setiap bulan Mulud biasa diadakan prosesi pemandian pusaka dengan upacara adat tertentu.

Salah satu keunikan Kampung Muhara adalah jumlah kepala keluarga yang mendiaminya. Jumlah kepala keluarga yang mendiami Kampung Muhara adalah tujuh Kepala Keluarga yang mendiami tujuh rumah. Jumlah kepala keluraga ini tidak pernah berubah, baik bertambah maupun berkurang. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, setiap ada tambahan KK baru dengan sendirinya satu KK yang sudah ada sebelumnya akan pergi. Begitu pula dengan perginya satu KK akan digantikan oleh KK lainnya. Bagaimanapun caranya, Kampung Muhara akan tetap dihuni tujuh KK.

Proses penggantian satu KK masuk dan keluar, atau sebaliknya, memang tidak dalam sekejap atau sebentar. Namun memerlukan waktu dalam kurun waktu tertentu. Menurut cerita, dahulunya Kampung Muhara dihuni oleh banyak keluarga dan banyak rumah. Namun kemudian leluhur Kampung Muhara memberikan pernyataan bahwa di Kampung Muhara keadaannya hanya akan bisa dihuni oleh tujuh keluarga dan tujuh rumah saja. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu.

Sampai saat ini keadaanya belum berubah, jumlah rumahnya tetap tujuh buah. Posisi rumahnya berderet ke arah utara.

Sebagai bagian dari wilayah berada di Desa Leuwihideung, Kampung Muhara menjadi salah satu kampung yang akan tenggelam dengan diairinya Bendungan Jatigede.

(Dari berbagai sumber termasuk Koran Sindo)

/
Kampung Muhara Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja
Wisata Sejarah

Terdapat peninggalan kerajaan Tembong Agung