Logo Desa Genteng

Desa Genteng

Akses Lokasi

Keterangan:
  1. Berlokasi di pinggir jalan besar
  2. Bisa diakses menggunakan berbagai jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat
  3. Tidak dilewati Angkutan Umum
  4. Aksesnya bisa lewat Jatinangor baik lewat Kiarapayung atau pertigaan Cikuda ke arah Cilayung. Atau bisa lewat Tanjungsari ke arah Sukasari

Suka ? Like & Share

Sekilas Kontak

Alamat Lengkap

Jl. Genteng Km 7


Lokasi

Desa Genteng merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Lokasinya berada di bagian ujung utara wilayah kecamatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang dan Kecamatan Tanjungsari. Wilayahnya mencakup wilayah perbukitan di kaki Gunung Manglayang bagian timur dan utara.

Berdasarkan catatan, Desa Ganteng merupakan sebuah desa induk. Sebelumnya, Desa Genteng mencakup juga wilayah Desa Sukasari ketika masih berada di cakupan Kecamatan Tanjungsari. Kemudian pada tahun 1980, Desa Genteng dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Genteng dan Desa Sukasari. Pemekaran desa ini berlandaskan pada Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 993/PM.122-Pem/Sk/1980 tertanggal 2 Juni 1980. Setelah pemekaran, Desa Genteng memiliki cakupan wilayah di bagian utara bekas desa induknya. Dan ketika Kecamatan Tanjungsari dimekarkan menjadi Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Sukasari, Desa Genteng menjadi salah satu wilayah yang mengikuti kecamatan pemekaran, Kecamatan Sukasari.

Berdasarkan data Kecamatan Sukasari dalam Angka tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang, pada tahun 2013 Desa Genteng memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swadaya. Secara geografis, wilayah Desa Genteng berupa lahan lereng perbukitan dengan ketinggian wilayah dimana kantor desa berlokasi 1.185 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, wilayah Desa Genteng dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Kabupaten Subang dan Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari di sebelah utara, Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari di sebelah timurnya, Desa Sukasari, Desa Mekarsari dan Desa Banyuresmi di sebelah selatan, serta Desa Banyuresmi dan Kabupaten Bandung di sebelah baratnya. Sementara secara administratif, wilayah Desa Genteng terbagi ke dalam 19 RW dan 76 RT.

Untuk luas wilayahnya, sebagaimana disajikan oleh sumber data yang sama, pada tahun 2013 Desa Genteng mmeiliki luas wilayah sebesar 1.371 hektar. Sehingga Desa Genteng memiliki cakupan wilayah yang cukup luas jika dibandingkan dengan luas wilayah desa lainnya. Desa Genteng hanya kalah luas oleh Desa Banyuresmi. Lahannya terbagi ke dalam tiga jenis yaitu lahan pesawahan, lahan pertanian bukan pesawahan dan lahan non-pertanian. Luasan lahan berupa pesawahan mencakup wilayah seluas 134 hektar, dan lahan pertanian non-pesawahan seluas 1.132 hektar. Sisanya seluas 105 hektar dipergunakan untuk keperluan non-pertanian seperti lahan pemukiman dan pekarangan, lahan fasilitas umum dan yang lainnya.

Jika dilihat menggunakan Google Maps, wilayah Desa Genteng berada di wilayah ketinggian sekitar kaki Gunung Manglayang sebelah timur dan ke arah utara. Topografinya berupa perbukitan bercampur dengan lereng. Dimana bagian utara umumnya memiliki ketinggian lebih tinggi dibandingkan dengan bagian selatannya yang memiliki ketinggian setidaknya 1.000 meter di atas permukaan laut. Bagian utaranya merupakan kawasan kehutanan sampai ke bagian tengah. Bagian tengah sampai ke bagian selatannya merupakan kawasan pertanian yang bercampur dengan kawasan pemukiman. Lahan pertaniannya didominasi oleh lahan ladang dan lahan perkebunan. Untuk lahan pesawahannya umumnya berada di dekat aliran sungai dan aliran irigasi.

Untuk jumlah penduduknya, sebagaimana disajikan oleh sumber data yang sama, pada tahun 2013 Desa Genteng dihuni penduduk sebanyak 6.042 orang. Dengan komposisi sebanyak 3.044 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 2.998 orang berjenis kelamin perempuan. Sementara kepadatan penduduknya, untuk tiap kilometer persegi luas wilayah Desa Genteng dihuni penduduk dengan rata-rata sebanyak 441 orang.

Dan terkait mata pencaharian penduduknya, sebagian besar penduduk Desa Genteng bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Sebagian kecil sisanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau TNI, sebagai pedagang, wiraswasta dan sebagai karyawan.

Sektor pertanian di Desa Genteng didominasi oleh lahan ladang yang ditanami berbagai jenis sayuran. Hal ini terkait dengan kondisi lahannya berada di ketinggian dengan suhu udara yang sejuk. Berbagai jenis sayur-sayuran dihasilkan oleh lahan pertanian di samping padi yang dihasilkan lahan pesawahannya.

Untuk lahan pesawahan di Desa Genteng sebagian besar masih menggunakan sistem pengairan non-teknis. Namun demikian, lahan pesawahannya memiliki produktivitas yang bagus dalam menghasilkan produk utama berupa padi. Selain menghasilkan padi, dihasilkan juga berbagai jenis produk palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah. Padi juga dihasilkan oleh lahan huma berupa padi gogo. Lahan perkebunannya menghasilkan berbagai jenis buah-buahan seperti alpukat, belimbing, jambu biji, pepaya, mangga dan melinjo. Dan produksi sayur-sayurannya dari berbagai jenis seperti kubis, tomat, cabai merah, bawang daun, kentang dan kacang merah. Kemudian yang produk lainnya yang dihasilkan sebagian penduduk di Desa Genteng adalah tembakau yang sudah jadi yang dikenal dengan tambakau mole atau tembakau hitam.

Satu lagi sektor yang menjadi mata pencaharian sebagian penduduk Desa Genteng adalah kerajinan dari bambu. Dengan sumber daya alam melimpah berupa bambu, tidak mengherankan jika sebagian penduduk Desa Genteng mengolah bambu menjadi berbagai produk kerajinan. Produk yang dihasilkannya diantaranya adalah boboko (bakul), nyiru (ampan), hihid (kipas), bilik (tirai), tusuk sate, ayakan (saringan), dingkul (tempat menyimpan perkakas), rarancang (kerangka layang-layang), dan segala macam perkakas rumah tangga berbahan dasar bambu.

Terkait seni budaya, di sebagian wilayah Desa Genteng terdapat budaya yang masih terpelihara. Salah satunya adalah hajat lembur yang dilakukan setahun sekali ketika berada di bulan Safar.

(Sumber: dari berbagai sumber termasuk BPS Kabupaten Sumedang dan Posluhdes Desa Genteng)

Penulis

Kontributor: AMID 'Abdul Malik Imanuddin'

Diterbitkan pada 20 Januari 2017

Detail Kontak

Komentar

Pemberitahuan!

Silakan lengkapi data komentar Anda...

Iklan Sumedang

Media Sosial

Grup Facebook Counting...
Grup Sumedang Tandang
Fan Page Facebook Counting...
@sutanyangka
Akun Facebook Counting...
@sumedang.tandang.7
Instagram Counting...
@sumedang.tandang
Twitter Counting...
@sumedangtandang
Google Plus Counting...
+SumedangTandangsumedangtandang